Fimela.com, Jakarta Beruntusan merupakan kondisi kulit dimana terdapat bentol seperti jerawat berukuran kecil dalam jumlah banyak. Beruntusan bisa terjadi di area kulit mana saja, namun biasanya paling sering muncul di dahi. Beruntusan di dahi dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari hormon, makanan, hingga kebersihan.
Beruntusan di dahi dapat timbul ketika terdapat kelenjar minyak kecil di bawah permukaan kulit tersumbat. Kondisi ini akhinya menyebabkan dahi memunculkan benjolan-benjolan kecil yang tentunya sangat mengganggu penampilan. Beruntusan di dahi membuat tekstur kulit menjadi tidak merata dan sulit untuk diaplikasikan makeup. Untuk dapat mencegah munculnya beruntusan di dahi, maka harus mengetahui terlebih dahulu penyebabnya.
Merangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab munculnya beruntusan di dahi.
Advertisement
Advertisement
1. Jerawat
Jerawat di dahi dapat muncul sebagai beruntusan. Melansir dari healthline.com, hal tersebut mungkin disebabkan oleh jenis-jenis jerawat di bawah ini:
- Comedones: Jerawat komedo muncul ketika sel kulit mati dan minyak atau sebum menyumbat pori-pori dan membentuk benjolan kecil di kulit. Contoh jenis jerawat ini adalah whiteheads dan blackheads.
- Papules: Jika beruntusan di dahi menjadi terinflamasi atau iritasi, maka kondisi tersebut dapat membentuk beruntusan yang lebih besar yang disebut papules.
- Pustules: Jenis jerawat ini adalah jerawat papule merah dengan nanah diatasnya. Jerawat ini dapat membentuk beruntusan yang biasanya terasa sakit.
2. Milia
Beruntusan kecil berawarna putih di dahi dapat juga disebabkan oleh milia. Ini terjadi ketika sel kulit mati terkurung di bawah permukaan kulit. Terdapat banyak jenis milia, namun melansir dari healthline.com, milia di bawah ini biasanya yang menjadi penyebab beruntusan di dahi:
- Primary Milia: Milia jenis ini umumnya muncul di dahi, kelopak mata, pipi, dan alat kelamin. Beruntusan yang disebabkan milia ini dapat diatasi dengan perawatan selama beberapa bulan.
- Secondary Milia: Jika kulit rusak, maka milia jenis ini akan muncul selagi proses penyembuhan kulit. Beruntusan akibat milia ini dapat terjadi pada kondisi kulit luka, seperti luka bakar, ataupun paparan sinar matahari terlalu lama.
3. Perubahan hormon
Jerawat dan beruntusan merupakan kondisi umum yang terjadi pada remaja yang sedang mengalami masa pubertas. Beruntusan pada masa pubertas dapat terjadi karena kadar hormon berfluktuasi secara signifikan selama masa ini.
4. Stres
Melansir dari medicalnewstoday.com, terdapat kaitan erat antara stres dan munculnya jerawat yang pada akhirnya membentuk beruntusan di dahi. Oleh karena itu, menghindari stres merupakan salah satu cara untuk menghindari munculnya beruntusan.
5. Kebersihan
Tidak mencuci atau membersihkan rambut dan wajah secara teratur dapat menyebabkan penumpukan minyak di dahi yang berujung pada penyumbatan sehingga membentuk jarawat beruntusan di dahi
6. Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obat dapat menyebabkan timbulnya jerawat dan beruntusan sebagai efek samping. Melansir medicalnewstoday.com, contoh obat-obatan yang memiliki efek saming seperti ini adalah obat yang mengandung steroids, anticonvulsants, barbiturates, atau lithium.
Advertisement
7. Iritasi kulit
Menggunakan makeup pada dahi atau menggunakan aksesoris pakaian seperti topi dapat menyebabkan iritasi kulit yang berujung pada beruntusan di dahi. Hal ini dikarenakan penumpukan sel kulit mati dan keringat yang mengumpul di area kulit bagian dahi. Selain itu, menyentuh bagian dahi terlalu sering juga dapat menjadi penyebab jerawat beruntusan.
8. Produk rambut
Beberapa produk rambut dapat menjadi penyebab munculnya beruntusan pada dahi, hal ini dikarenakan pengaplikasiannya yang dekat dengan area dahi. Produk rambut seperti gel dan minyak rambut dapat memunculkan jerawat yang disebut pomade acne.
*Penulis: Frida Anggi Pratasya.
#Women for Women