3 Tips Perawatan yang Ampuh untuk Mengatasi Jerawat Membandel

Obat topikal merupakan jenis obat oles atau yang cara pakainya yakni dengan mengoleskannya langsung pada permukaan kulit yang bermasalah. Berikut tips obat topikal yang dapat digunakan untuk mengatasi jerawat membandel

Retinoids

Mengutip dari mayoclinic.org, mengaplikasikan retinoids disinyalir dapat menjadi salah satu cara perawatan untuk mengatasi jerawat. Bagi pemula, pengaplikasian retinoid sebaiknya dilakukan pada malam hari sebanyak 3 kali dalam seminggu. Jika kulit sudah mulai terbiasa dengan obat ini, maka dianjurkan untuk mengoleskannya setiap hari. Retinoid bekerja dengan mencegah penyumbatan di pori-pori. Perlu diingat bahwa penggunaan retinoid tidak boleh dibarengi dengan benzoyl peroxide.

Benzoyl Peroxide

Kandungan ini dipercaya dapat membunuh bakteri penyebab jerawat. Melansir dari webmd.com, penggunaan benzoyl peroxide untuk jerawat biasanya membutuhkan waktu selama 4 minggu hingga terlihat hasilnya. Obat yang satu ini juga dianjurkan untuk digunakan secara berlanjut untuk mencegah jerawat datang kembali. Benzoyl Peroxide biasanya hadir dalam bentuk krim, lotions, maupun gel.

Salicylic Acid

Obat yang satu ini dapat membantu memperbaiki pelepasan sel kulit yang tidak normal. Salicylic Acid membantu menghilangkan sumbatan pori-pori kulit dan mencegah luka. Sama seperti benzoyl peroxide, obat yang satu ini juga dianjurkan untuk dipakai secara berlanjut karena ketika manfaat dari obat ini akan hilang ketika berhenti dipakai, sehingga pori-pori akan kembali tersumbat dan menyebabkan timbulnya jerawat kembali pada wajah.

Antibiotik

Untuk perawatan jerawat sedang hingga parah, antibiotik mungkin dibutuhkan untuk mengurangi bakteri. Penggunaan antibiotik oral harus digunakan dalam waktu sesingkat mungkin untuk mencegah resistensi antibiotik. Mengutip dari mayoclinic.org, penggunaan antibiotik oral harus dikombinasikan dengan obat lain seperti benzoyl peroxide untuk mengurangi risiko peningkatan resistensi antibiotik. Efek samping yang parah dari penggunaan antibiotik untuk mengobati jerawat jarang terjadi, namun tetap harus diperhatikan terkait kondisi masing-masing.

Isotretinoin

Isotretinoin merupakan turunan dari vitamin A yang biasanya diresepkan pada orang yang berjerawat sedang atau parah yang tidak mempan diatasi dengan pengobatan lain. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan isotretinoin dalam perawatan jerawat cukup banyak yakni penyakit radang usus, depresi, bahkan hingga cacat lahir. Semua orang yang diresepkan isotretinoin umumnya diwajibkan mengunjungi dokter mereka secara teratur untuk memantau efek sampingnya.

Melansir dari mayclinic.org, berikut merupakan perawatan terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah jerawat membandel:

Laser Therapy

Perawatan jerawat menggunakan laser terapi sudah banyak terbukti sukses. Namun, perawatan ini biasanya mengharuskan pasien untuk mengunjungi dokter beberapa kali untuk menentukan metode, sumber cahaya (laser), dan dosis yang diperlukan dalam perawatan jerawat.

Chemical Peel

Prosedur perawatan ini menggunakan metode pengaplikasian larutan kimia seperti salicylic acid, glycolic acid, atau retinoic acid secara berulang. Perawatan yang satu ini cocok bagi yang memiliki jerawat ringan karena mampu meningkatkan tampilan kulit wajah.

Suntikan Steroid

Lesi nodular dan jerawat cystic tergolong ke dalam jerawat parah yang dapat diobati dengan menyuntikkan obat steroid ke dalamnya. Terapi atau perawatan yang satu ini sudah menghasilkan banyak perbaikan yang cepat dan juga penurunan rasa sakit akibat jerawat. Efek samping dari perawatan ini dapat meliputi penipisan kulit dan perubahan warna di area kulit yang diobati.

Penulis: Frida Anggi Pratasya

#Women for Women