Fimela.com, Jakarta Kanker kulit tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik. Melainkan juga faktor eksternal yang agresif, seperti matahari dan polusi. Kulit yang tidak terlindungi dan terus menerus terpapar sinar matahari dan polusi memiliki potensi yang lebih tinggi terhadap kanker kulit. Data dari iqair.com mencatat Indonesia telah berada dalam kondisi udara yang buruk. Terlihat dari PM 2,5 di Indonesia yang 6,9 kali lebih tinggi dari standar yang ditetapkan WHO.
PM2.5 sendiri adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer). Secara sederhana, PM2.5 adalah polusi udara dengan partikel yang sangat kecil yang terbentuk dari pembakaran dari mesin kendaraan bermotor, asap rokok, kompor perapian rumah tangga, proses industri, pembakaran pembangkit listrik, bahkan api unggun serta asap dari kembang api.
“Apa dampaknya bagi kulit? Tentunya dengan partikel yang sangat kecil ini PM2.5 dapat masuk ke pori-pori kulit sehingga mengganggu skin barrier. Bila skin barrier terganggu maka akan memicu kerusakan pada kulit serta munculah jerawat, kulit kering, dan lain sebagainya,” jelas CEO Westcare Ardy Setiady.
Advertisement
Tidak hanya sinar matahari dan polusi, ternyata paparan blue light dari layar gadget juga memberikan dampak buruk bagi kulit. Penelitian dari IDN Research Institute mengatakan bahwa 79% millennials mengecek telepon genggamnya sesaat setelah bangun tidur. Sementara terdapat data lain dari Comparitech yang mengatakan Indonesia menempati peringkat ke-10 dari 44 negara dengan rata-rata penggunaan layar tertinggi dalam satu hari yaitu 8,37 jam per hari.
Advertisement
Cegah kanker kulit
Blue Light sendiri mempunyai kemampuan untuk menembus kulit dibandingkan dengan sinar UVA maupun UVB. Paparan blue light juga memiliki dampak buruk bagi kulit. Sering kali kita tidak menyadari dengan banyaknya waktu yang kita habiskan di depan layar ternyata dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti rusaknya skin barrier, hyperpigmentation, kulit kemerahan, dan penuaan.
Salah satu cara untuk menghindari kanker kulit adalah dengan mengurangi paparan faktornya, yakni dengan mengenakan sunscreen secara rutin. Kini di Indonesia sudah hadir sunscreen yang mengandung beberapa kandungan ampuh untuk melindungi kulit dari faktor penyebab kanker kulit.
Adalah Westcare Invisible UV Protector SPF 45 PA+++ yang diformulasikan dengan bahan-bahan terbaik yang tidak mengiritasi kulit sehingga dapat digunakan untuk semua jenis kulit dengan tekstur cream yang ringan dikulit dan tidak lengket maupun berminyak. Ada lima kandungan yang dimiliki oleh sunscreen ini di antaranya.
Kandungan sunscreen
1. Parsol Max yang melindungi kulit dari UVA, UVB dan Blue light
2. Palmitoil Tripeptide sebagai anti-inflammatory untuk mencegah dan mengembalikan kondisi kulit yang rusak akibat peradangan akibat paparan sinar matahari serta memperbaiki tekstur kulit
3. Alteromonas Ferment Filtrate untuk mencegah penuaan dini, melindungi kulit dari polusi termasuk PM2.5, serta melindungi kulit dari bahan-bahan partikel polusi hydrocarbon dan logam berat
4. Centella Asiatica Extract yang terkenal untuk membantu memperbaiki dan menjaga skin barrier, dapat menenangkan kulit, kaya antioksidan, mengurangi efek kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari dan merangsang produksi kolagen
5. Damascena Rose Extract yang akan berperan menjadi anti-stress serta dapat merevitalisasi kulit.
Westcare Invisible UV Protector SPF 45 PA+++ dipastikan menjadi suncreen yang cruelty-free, vegan, serta bebas dari kandungan paraben. Setelah melalui tahap uji coba panjang, sunscreen Westcare terbilang aman karena sudah terdaftar BPOM dan LPPOM MUI.