Fimela.com, Jakarta Tidak seperti beberapa obat jerawat yang dipertanyakan, sejumlah penelitian telah berhasil membuktikan bahwa asam salisilat ampuh dan efektif digunakan untuk mengobati jerawat. Jika kamu pernah atau sedang berurusan dengan jerawat, cobalah menggunakan produk yang mengandung asam salisilat.
BACA JUGA
Advertisement
Apa itu asam salisilat?
Bicara tentang pengelupasan kulit, ada beberapa pilihan berdasarkan apa yang dibutuhkan kulit. Asam salisilat, bahan yang diekstraksi dari kulit pohon willow, adalah salah satu jenis pengelupasan kimia yang disebut asam beta-hidroksi atau BHA.
Salisilat larut dalam minyak, membuatnya mampu mendorong minyak dan mengelupas jauh ke dalam pori-pori untuk menghilangkan penyumbatan. Asam salisilat juga bekerja dengan meningkatkan kelembapan kulit dan melarutkan zat lebih mudah untuk melepaskan sel-sel kulit.
Asam salisilat bisa ditemukan sebagai kandungan dalam berbagai produk perawatan kulit, seperti pembersih, toner, dan serum. Tapi ingat bahwa menggunakan pembersih, pengelupas, dan toner dengan kandungan asam salisilat bisa terlalu keras bagi kulit, seperti dilansir dari byrdie.com.
Advertisement
Manfaat asam salisilat
1. Mengelupas kulit mati
Asam salisilat adalah keratolitik, sehingga ia mendorong pergantian sel dan membantu mengelupas sel-sel kulit mati, yang bisa memperbaiki kulit kusam dan tekstur.
2. Melembutkan isi pori-pori tersumbat
Bahan larut minyak bisa menembus pori-pori, melonggarkan lem yang menyebabkan sel-sel kulit saling menempel, dan menghilangkan isi pori-pori tersumbat, yang menyebabkan jerawat, seperti komedo dan jerawat merah kecil.
3. Menghilangkan minyak berlebih
Karena asam salisilat larut dalam minyak, ia dapat menembus di bawah permukaan kulit untuk membersihkan sebum berlebih dari pori-pori dan mengurangi sifat berminyak dari kulit itu sendiri.
4. Mencegah komedo
Asam salisilat tidak hanya mengobati jerawat yang ada, tapi juga menargetkan komedo secara langsung. Asam salisilat akan mencegah komedo kembali ke permukaan.
5. Memerangi jerawat
Karena bersifat lipofilik, asam salisilat dapat menembus jauh ke dalam pori-pori untuk mencegah timbulnya jerawat di kemudian hari.
6. Mengecilkan tampilan pori-pori
Sebagai produk astringen, asam salisilat bisa mengencangkan kulit, sehingga mengurangi tampilan pori-pori.
7. Mengurangi peradangan
Asam salisilat termasuk dalam kelas obat yang sama dengan aspirin dan karena sifat anti inflamasinya, asam salisilat bisa membantu mengatasi iritasi dan kemerahan yang berhubungan dengan jerawat.
Asam salisilat VS Benzoil peroksida
Salah satu kandungan yang menyaingi popularitas asam salisilat adalah benzoil peroksida. Tapi kandungan ini sebenarnya mengambil pendekatan yang berbeda saat menargetkan jerawat.
Asam salisilat menghilangkan penyumbatan pori, sedangkan benzoil peroksida adalah bahan antibakteri yang membunuh bakteri penyebab jerawat di dalam pori-pori. Benzoil peroksida juga kurang cocok untuk kulit sensitif jika dibandingkan dengan asam salisilat, karena sifat pengeringannya yang bisa menyebabkan pengelupasan dan iritasi.
Efek samping asam salisilat
Asam salisilat paling cocok untuk mereka yang memiliki kulit berminyak dan berjerawat. Bagi kamu yang memiliki kulit kering, rawan eksim, atau sensitif, bahan pengeringnya bisa terlalu keras dan menyebabkan iritasi.
Efek samping paling umum dari asam salisilat termasuk kulit kering, terbakar, dan teriritasi secara keseluruhan di area aplikasi. Jika setelah menghentikan pemakaian, efek terus berlanjut, segera hubungi dokter kulit.
Selain itu, asam salisilat bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari dan menyebabkan kulit terbakar dengan mudah. Jika kamu menggunakan asam salisilat, batasi paparan sinar matahari dan selalu gunakan sunscreen.