Traveling Naik Pesawat? Ini 3 Produk Skincare yang Harus Kamu Gunakan

Fimela.com, Jakarta Bukan rahasia lagi bahwa udara yang disirkulasikan ulang di pesawat, akan mengeringkan kulit. Inilah pentingnya mempersiapkan kulit dengan produk skincare yang tepat sebelum kamu traveling naik pesawat.

Dilansir dari huffpost.com, beberapa dokter kulit bersertifikat merekomendasikan tiga produk skincare yang wajib kamu gunakan sebelum traveling naik pesawat. Apa saja?

1. Cleanser/Pembersih

Untuk penerbangan panjang, membersihkan kulit, terutama jika kamu memakai makeup adalah suatu keharusan. Untuk menghapus makeup, gunakan micellar water dan kain yang bisa digunakan kembali. Hindari menggunakan skincare dengan tisu atau kapas sekali pakai karena teksturnya terlalu kasar hingga bisa merusak penghalang kulit.

TERKAIT: Scarlett Beauty Ecosystem, Mekanisme Produksi Skincare yang Adaptif Berbasis Kebutuhan Konsumen

TERKAIT: Keseruan Holiday Collection Bergaya Pop dari Kiehl’s, Ragam Pilihan Skincare untuk Kulit Menawan

TERKAIT: 5 Tips Perawatan Kulit Wajah untuk Usia 30-an

2. Hidrasi/Pelembap

Untuk menjaga kulit tetap bagus dan terhidrasi, bawa selalu face mist yang bisa kamu semprotkan ke wajah dan leher kapanpun. Cara ini bisa membantu memulihkan dan mempertahankan kualitas pelindung kulit dengan tepat, untuk menjaga hidrasi alami kulit.

Selanjutnya, segel kelembapan dengan serum yang mengandung asam hialuronat. Asam hialuronat bisa menarik air ke dalam kulit dan membantu mempertahankannya. Sedangkan untuk kulit tangan yang kering akibat sering cuci tangan dan penggunaan hand sanitizer, gunakan ointment untuk membantu menjaga kelembapan, tanpa menyengat, membakar, atau menyebabkan iritasi.

3. Perlindungan/Sunscreen

Tabir surya atau sunscreen adalah keharusan. Pakai tabir surya saat berada di pesawat dan pakai ulang jika kamu berada dalam penerbangan panjang.

Beberapa penelitian yang dilakukan menemukan bahwa pilot dan awak kabin memiliki tingkat melanoma yang jauh lebih tinggi, daripada rata-rata orang. Datanya agak lama, tapi masuk akal, karena ada lebih banyak radiasi UV di ketinggian 30.000 kaki daripada di tanah.