Fimela.com, Jakarta Hidrokuinon adalah pencerah kulit yang kontroversialnya sama dengan efektivitasnya. Ketika dimasukkan ke dalam perawatan kulit dengan benar, hidrokuinon menurunkan produksi melanin dengan menghambat tirosinase, enzim yang dibutuhkan untuk produksi melanin, untuk mengurangi tampilan hiperpigmentasi.
BACA JUGA
Advertisement
Banyak pro dan kontra tentang hidrokuinon, terutama setelah tahun 2001, bahan ini dilarang beredar di Eropa, karena penelitian menemukan bukti karsinogenisitas pada hewan pengerat ketika bahan ini diberikan secara oral. FDA mempertimbangkan hal ini dan masih menganggap bahwa hidrokuinon aman untuk aplikasi topikal karena tidak ada bukti yang cukup jelas tentang risikonya.
Dilansir dari bustle.com, berikut ini adalah anjuran dan larangan memasukkan hidrokuinon ke dalam rutinitas perawatan kulit. Penasaran?
1. Konsultasikan dengan dokter kulit terlebih dahulu
Sebelum memasukkan hidrokuinon ke dalam rutinitas perawatan kulit, tanyakan kepada dokter kulitmu apakah bahan ini tepat untuk masalah kulit yang kamu hadapi. Walaupun cocok untuk semua jenis kulit, berhati-hatilah saat merekomendasikan bahan ini kepada mereka yang memiliki kulit kering dan sensitif, karena dapat menyebabkan iritasi.
Â
Â
Advertisement
2. Jangan menggunakan hidrokuinon terlalu lama
Kunci utama hidrokuinon adalah penggunaan jangka pendek. Kamu bisa mengoleskannya 2 kali sehari selama setidaknya 6 minggu.
Setelah 1 atau 3 bulan, kamu akan mulai melihat hiperpigmentasi memudar. Setelah 3 bulan dan kamu telah memiliki hasil yang diinginkan, hentikan penggunaan hidrokuinon setiap hari dan gunakan hanya jika hiperpigmentasi muncul kembali.
3. Kenakan tabir surya setiap hari
Melapisi dengan tabir surya yang banyak dan rajin melindungi kulit dari paparan sinar UV akan menghasilkan tampilan terbaik saat kamu menggunakan hidrokuinon.
4. Jangan mencampur hidrokuinon dengan bahan-bahan ini
Hidrokuinon tidak cocok dicampur dengan benzoil peroksida, hidrogen peroksida, dan produk peroksida lainnya. Memadukan bahan-bahan ini tidak hanya akan menyebabkan iritasi dan kekeringan, tapi juga dapat menodai kulit untuk sementara. Hindari juga bahan lainnya yang berpotensi menyebabkan iritasi, seperti asam alfa hidroksi atau AHA, termasuk varietas glikolat, laktat, dan sitrat.
5. Jangan menggunakan hidrokuinon saat hamil atau menyusui
Hidrokuinon memiliki efek penyerapan pada orang hamil atau menyusui secara khusus, yaitu menyerap ke dalam darah melalui kulit sekitar 35 sampai 45%, ini angka yang cukup tinggi. Sehingga, bahan ini dianggap tidak aman digunakan selama kehamilan atau proses menyusui.
#Elevate Women