Fimela.com, Jakarta Hari Perempuan Sedunia yang telah diperingati pada 8 Merat 2021 menjadi perayaan pencapaian seluruh perempuan di berbagai bidang, tak terkecuali di bidang kecantikan dan gaya hidup.
BACA JUGA
Advertisement
Beberapa nama perempuan ini berkontribusi besar hingga dapat menginspirasi perempuan lain. Mulai dari pendiri brand dan membuat konsep suatu brand kecantikan, pembuat keputusan penting dalam perusahaanya, hingga perempuan-perempuan yang mengajak kita untuk percaya diri dengan kecantikan yang kita miliki.
Siapa saja mereka? Mari kita telusuri, melansir byrdie.com
Advertisement
1. Rebecca Grammer-Ybarra, Founder of Homebody
Rebecca Grammer-Ybarra mendirikan perusahaan CBD Homebody pada tahun 2019, awalnya, dia cemas tentang sifat industri CBD yang didominasi kulit putih dan rasisme sistemik seputar produknya. Tetapi ia terus maju, hingga di Juni 2020 ia berani mengungkapkan jika dirinya perempuan kulit hitam yang mendirikan Homebody. Dari situlah perusahaanya melejit, hingga Beyoncé menyebut Homebody dalam daftar skincare favoritnya. Bath soaks-nya dari Homebody dibuat dengan herbal dan bahan aktif food grade untuk pengalaman yang menenangkan pikiran dan tubuh.
2. Jené Roestorf, Founder of Luxe Botanics
Jené Roestorf mendirikan perusahaan perawatan kulitnya Luxe Botanics setelah 12 tahun berkecimpung di industri bioteknologi dan farmasi, merumuskan produknya dengan dua prinsip. Yang pertama adalah sains: Minyak nabati global yang dia pilih — camu camu, kigelia africana, dan marula, masing-masing memiliki sifat yang melindungi dan menyeimbangkan kulit kita pada tingkat molekuler.
Kedua adalah keberlanjutan, Roestorf memilih bahan-bahan yang dipanen secara liar khususnya karena manfaat ekonomi bagi komunitas Afrika dan Brasil yang menanamnya. Ia mendapatkan bahan-bahannya melalui aliansi perdagangan yang adil, bermitra dengan Buy1Give1 untuk menawarkan peluang pendidikan bagi perempuan dan anak-anak Afrika untuk setiap produk yang dibeli, dan memberikan diskon kepada pelanggan yang membuktikan bahwa mereka mendaur ulang pembelian Luxe Botanics.
Advertisement
3. Leila Kashani Manshoory, Founder of Alleyoop
Leila Kashani Manshoory mendirikan Alleyoop setelah pertemuan lapangan ketika dia menyadari bahwa penontonnya telah menatap ketiaknya. Saat terburu-buru berangkat kerja, dia hanya mencukur satu ketiak, dan sebuah ide lahir: on-the-go pisau cukur dengan krim cukur built-in.
4. Jessamyn Stanley, Yoga Instructor, Author, and Podcaster
Jessamyn merupakan seorang instruktur yoga, penulis, dan secara konsisten memposting teks yang indah, motivasi tentang perjalanan pembebasan tubuhnya dan bagaimana dia bisa mencintai dan menerima tubuhnya. Dia terus-menerus membagikan aliran yoga, kiat modifikasi, dan kata-kata penyemangat.
Advertisement
5. Esi Eggleston Bracey, Chief Operating Officer, EVP Beauty & Personal Care at Unilever North America
Esi Eggleston Bracey, sebagai EVP dan COO unit perawatan kecantikan dan pribadi Unilever di Amerika Utara, Bracey menanamkan hasratnya terhadap keadilan sosial ke dalam setiap merek yang disentuhnya, menjalankan program yang berdampak pada perempuan dan komunitas yang kurang terlayani.
6. Lesley Thornton, Founder of Klur
Selama hampir satu dekade, Thornton telah bekerja sebagai ahli kecantikan dan telah membantu orang lain mencapai kesehatan kulit melalui perawatan minimalis. Melalui Klur, ia mampu memberikan produk yang sederhana dan berkelanjutan kepada masyarakat luas. Tapi, yang lebih penting, dia telah mampu memastikan bahwa orang kulit hitam dan coklat merasa tidak diasingkan di industri perawatan kulit.
Advertisement
7. Tina Craig, Founder U BEAUTY Skincare
Tina Craig mendirikan U BEAUTY Skincare yang mempromosikan keragaman dan berbicara lantang untuk tujuan sosial, termasuk, baru-baru ini, lonjakan kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika. Pesannya dengan U Beauty selalu sangat inklusif.
#elevate women