Fimela.com, Jakarta Brand kecantikan lokal beberapa tahun tengah bangkit dan bersaing dengan jenama global. Namun belum semua bisnis kecantikan memaksimalkan platform digital penjualan dan menggantungkan pemasukan utama pada toko-toko offline.
Hal itu yang membuat para pelaku bisnis kecantikan lokal harus beradaptasi di tengah pandemi. Sebab mereka menghadapi tantangan yang menghambat para pembeli untuk pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencoba secara langsung produknya.
Advertisement
BACA JUGA
Sebab itu, kini berbagai brand kecantikan lokal gencar berinovasi dengan membawa interaksi serupa secara online. Seperti melakukan siaran live Instagram, giveaway, atau bahkan webinar dengan influencer.
“Platform online dan media sosial adalah satu-satunya cara kami dapat beroperasi. Kami merasa mendapatkan keunggulan karena sudah hadir secara online lebih lama. Walaupun lebih kecil, kami menjadi lebih gesit untuk melakukan manuver agar dapat bisa melalui masa-masa pandemi yang terbilang aneh dan sulit ini. " kata Irwaty Sarah, pendiri Bening Bersinar, sebuah marketplace kecantikan lokal.
Advertisement
Strategi Bisnis Kecantikan Relevan di Masa New Normal
Xendit, perusahaan teknologi finansial yang bergerak di bidang pembayaranmendukung penuh para pemain di industri kecantikan untuk go-online di saat pandemi seperti ini.
“ Untuk terus relevan bahkan di tengah pandemi, bisnis kecantikan harus mulai merambah ke online. Di Xendit, kami pun melihat semakin banyak bisnis kecantikan yang berintegrasi dengan kami,” kata Co-Founder dan COO Xendit Tessa Wijaya.
Xendit memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk memilih pembayaran yang paling sesuai untuk mereka, antara lain e-Wallet (OVO, Dana, Linkaja), virtual account, bahkan gerai ritel (Alfamart & Indomaret).
Saira Nasar, pendiri Beauty of Saira mengakui bahwa dia melihat peningkatan penjualan online selama pandemi.
“Kami masih menjual produk kami seperti biasa melalui situs web dan media sosial kami. Saya rasa selama pandemi ini, penjualan online telah meningkat hingga 30% dengan sebagian besar pembayaran datang melalui virtual account.”
Walaupun situasi saat ini terbilang menantang, bisnis kecantikan harus terus menerapkan strategi jitu agar tidak semakin tertinggal. Bisnis kecantikan harus fokus terhadap pengembangan bisnis tanpa harus memikirkan hal-hal yang dapat diautomasi seperti menerima pembayaran.
“Salah satu dari banyak cara agar operasi kami tetap efisien adalah dengan mengotomatiskan sebanyak mungkin hal, seperti sistem pembayaran, dan menurunkan tenaga kerja yang diperlukan untuk menangani operasi yang sehat. Kami menggunakan Xendit dan merasa sangat terbantu,” tutup Irwaty.
Simak video berikut
#ChangeMaker