Fimela.com, Jakarta Profesi dan hobi ternyata bisa dijalan bersama-sama secara profesional. Hal itu dibuktikan drg. Irvanda Mulyaningsih, Sp.Ort sebagai seorang dokter gigi dan makeup artist.
Di masa pandemi virus corona, kedua profesi tersebut dinilai memiliki risiko tinggi. Orang takut memakai jasa makeup artist atau MUA dan sejak awal pandemi juga disarankan untuk menunda ke dokter gigi dengan alasan menjaga tertular Covid-19.
Advertisement
BACA JUGA
Hal itu juga dirasakan Dokter Gigi Spesialis Orthodinsia di RS Siti Hajar Sidoarjo dan Founder Galeri Wedding Vanda Make Up Artist. Beberapa klien wedding-nya menunda pernikahan serta beberapa jadwal makeup juga berakhir sama.
"Padahal seharusnya tidak perlu khawatir selama MUA dan klien saling mengantisipasi kemungkinan terjadinya sentuhan fisik secara langsung," ujar perempuan yang mengambil les private makeup sejak tahun 2006 tersebut.
Sama seperti saat praktik dokter gigi, perempuan yang membuka Galeri Wedding Vanda Make Up Artist pada tahun 2013 tersebut juga memakai alat pelindung diri sesuai dengan protokol kesehatan. "Meski ribet, panas, dan pengap susah napas, yang penting proteksi diri, klien, dan keluarga nomor satu," lanjut perempuan kelahiran Ketapang 16 Juli 1985
Advertisement
Prosedur dan Protokol Kesehatan Sesuai Anjuran Pemerintah
Perempuan Alumnus Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia Universitas Airlangga Surabaya ini pun memaklumi ketakukan para kliennya. Namun ia kembali meyakini jika dilakukan sesuai prosedur, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Masuk akal, mungkin karena takut tertular virus corona baru yang bisa datang dari mana saja, tapi juga tidak masuk akal, karena selama penyelenggara pernikahan maupun wisuda dilakukan dengan antisipasi sesuai prosedur, maka akan aman-aman saja," ucapnya.
Selain mematuhi aturan tatanan kehidupan baru, ia pun selalu memiliki tantangan dalam kedua karier profesional yang dipilihnya. Yaitu kecerdasan dalam membagi waktu agar tidak ada yang terbengkalai.
"Saya secara personal juga tidak ingin salah satu profesi mengganggu profesi lainya. Keduanya harus saya jalankan secara seimbang dan proporsional," ceritanya lagi.
Di sisi lain, ia mengaku senang bisa membisa membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang-orang dengan latar pendidikan medis dan nonmedis. "Kalau di tempat praktik dokter gigi, saya pasti merekrut orang medis. Kalau di weddingan orang nonmedis bisa saya rekrut," tutupnya.
Simak video berikut ini
#ChangeMaker