Fimela.com, Jakarta Seperti banyak kita ketahui bahwa berpuasa mulai dari fajar hingga senja, membuat tubuh kita harus menahan lapar dan haus. Artinya puasa menawarkan tantangan lebih lanjut bagi tubuh. Selain kesehatan tubuh, kulit juga menjadi sorotan penting selama bulan Ramadan. Bagaimana tidak, transisi harian dari cuaca yang panas, kering atau lembab berlanjut ke ruangan ber AC akan mengeringkan kulit, menjadikannya tampak kusam dan abu-abu. Namun mungkin itu tidak terlalu berpengaruh, pasalnya saat ini akibat pandemi Covid-19 masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah.
Namun berada di dalam ruangan seharian penuh juga tidak menjamin kulit bebas dari kekeringan, karena selama puasa kita hanya bisa mengonsumsi air saat sahur, berbuka dan di waktu antara berbuka hingga menjelang sahur. Kekurangan mineral juga menjadi salah satu penyebab kulit kering. Kulit kering juga memberikan efek air dari stratum korneum (lapisan luar kulit) menguap dan kolagen pada lapisan di bawah retak dan mengikat secara bersamaan. Pada waktunya, garis-garis halus akan perlahan timbul.
Advertisement
BACA JUGA
Melansir dari Vogue Arabia, secara ekstrim, kurangnya kelembaban kulit dapat menyebabkan peningkatan aktivitas minyak sebaceous, yang pada akhirnya akan memblokir pori-pori dan menyebabkan jerawat. Saat berpuasa, masalah ini berlipat ganda saat tubuh menarik air dari kulit untuk dikirim ke organ-organ tubuh paling vital.
Untuk mengatasi hal ini selama bulan Ramadan, Mona Mirza, pendiri Biolite Aesthetic Clinic di Dubai, menyarankan berbuka puasa dengan segelas air hangat dengan madu dan jus lemon yang diperas, atau dengan sesendok cuka sari apel, yang mampu membersihkan bagian dalam tubuh dengan langsung menyasar pada metabolisme. Selanjutnya atasi lapar setelah berpuasa seharian dengan semangkuk sup, sayuran segar, dan salad. "Terus menerus minum air sepanjang malam sebelum memulai puasa lagi untuk keesokan harinya adalah kunci mempertahankan kelembaban kulit," kata Mirza.
Advertisement
Kulit Cerah
Kamu juga bisa mendapatkan kulit cerah dan sehat selama bulan Ramadan dengan memerhatikan praktik pembersihan kulit sehari-hari, melakukan eksfoliasi, dan penerapan serum, krim siang, dan krim malam, secara rutin. Saat pagi dan malam, rutinitas kamu harus dimulai dengan membersihkan kulit dari sel-sel mati dan kotoran dengan menggunakan kain flanel dalam gerakan memutar. Mereka yang memiliki kulit berminyak harus menghindari formula pembersih berbasis mineral.
Eksfoliasi dapat digunakan sekali atau dua kali seminggu untuk membantu mengungkap sel-sel kulit segar dan menghilangkan polutan yang sulit digerakkan. Penting saat pengelupasan kulit untuk tidak menggosok dan mengupas lapisan dermis, bahkan jika kamu memiliki kulit yang berjerawat dan berminyak. Hal itu akan menghilangkan lapisan pelindung kulit dan berdampak pada kerusakan kulit akibat sinar matahari.
Serum harus dioleskan pagi dan sore sebelum menggunakan pelembab. Pijat formula serum ke kulit dan biarkan beberapa saat hingga kering. Pastikan serum yang kamu gunakan mengandung bahan humektan, seperti gliserin dan asam hialuronat, yang membantu hidrasi. Produk lainnya yang juga tak kalah penting untuk melapisi wajah dan leher adalah pelembab dengan kadar SPF tinggi.
Pelembab berfungsi untuk menyegarkan dan mengisi sel-sel dehidrasi sekaligus bertindak sebagai penghalang terhadap radikal bebas yang dapat merusak kulit. Di malam hari, gunakan krim dengan formula yang lebih tinggi untuk mendukung regenerasi epidermis saat tubuh sedang tertidur. Krim yang lebih berat membutuhkan lebih banyak waktu untuk menembus kulit sepenuhnya tanpa halangan dari lingkungan, seperti paparan sinar matahari dan polusi. Ini menghasilkan perawatan kelembaban yang lebih tahan lama.
#ChangeMaker
Penulis:Â Iffah Nurahmah