Fimela.com, Jakarta Stres tidak bisa dihindari bagi kamu yang tinggal di perkotaan dengan aktivitas dan tuntutan yang banyak. Stres bermula dari ketegangan emosional akibat pekerjaan, masalah keluarga, kesulitan keuangan, hingga tekanan digital dari media sosial.
Ketika kecemasan muncul bisa memicu reaksi fisik berupa bahu tegang dan alis berkerut. Kondisi stres pada kulit memicu berbagai kondisi, seperti jerawat, psoriasis, eksim, bahkan penipisan rambut.
Advertisement
BACA JUGA
"Stres menyebabkan perubahan kimia otak dan tubuh dan memiliki dampak signifikan pada kulit kita," ungkap dr. Anil Budh-Raja melansir dari Independent pada Senin (9/3/2020)
Sistem endokrin terdiri dari sejumlah kelenjar yang menghasilkan hormon dan memungkinkan tubuh manusia bekerja seperti mesin yang diminyaki. Namun ketika faktor luar seperti stres akan memperumit sistem yang membuat tidak lagi sinkron.
Advertisement
Bagaimana stres bisa berdampak pada kondisi kulit
Selama ketagangan terjadi, kortisol diproduksi secara berlebih yang menyebabkan pengaruh buruk pada sistem kekebalan tubuh dan tekanan darah. Selain itu juga meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous untuk menghasilkan lebih banyak minyak dan sebum.
Sehingga kulit bisa menjadi berjerawat dan meningkatkan sensitivitas pada kulit. Kortisol juga melemahkan sistem kekebalan kulit, menyebakan stres oksidatif yang menimbulkan keriput, garis halus, dan kulit kusam. Bukan tidak mungkin kemudian kondisi kulit seperti eksim, rosacea, dan psoriasis bisa terjadi.
Ketika eksim atau jerawat timbul biasanya kamu akan semakin merasa stres. Rasa stres yang berlipat ganda ini sebenarnya dapat memperburuk kondisi kulit karena adanya respon peradangan tubuh seperti memproduksi kortisol atau mengganggu tidur.
Sebuah studi pada 2015 tentang efek stres sebagai faktor penyebab atau mempertahankan psoriasis menunjukkan bahwa setengah peserta penelitian merasakan psoriasis untuk pertama kali dan 63 persen mengatakan kondisi kulit justru lebih buruk ketika mereka berada di bawah tekanan atau merasa cemas.
Perawatan kulit hingga yoga bisa jadi solusi
Para ahli menyarankan bahwa kerusakan kulit yang disebabkan oleh stres dapat dikurangi dengan berfokus pada perawatan diri sehari-hari. Seorang konsultan dermatologis dr. Adam Friedmann merekomendasikan untuk mengonsumsi makan diet seimbang yang sehat, melindungi kulit dari sinar UV, dan menggunakan pelembap yang mengandung anti inflamasi.
Penggunaan bahan alami untuk mengatasi stres pada kulit juga direkomendasikan. Seperti lidah buaya, chamomile, oatmeal, ekstrak rosemary, dan niacinamide untuk mengembalikan kelembapan dan mencegah kulit dehidrasi.
Meditasi dan yoga juga bisa dijadikan solusi atau cara kita untuk mengatur tingkat stres. Carilah kegiatan yang bisa mengalihkan perhatianmu dari stres.
Advertisement
Simak video berikut ini
#changemaker