Fimela Fest 2019: Cara Temukan Cantikmu Sendiri Versi Tasya Farasya

Gaya OOTD ala Tasya Farasya yang Modis dan Elegan — Tasya mengenakan jaket oversized berwarna biru dan coklat yang dipadukan dengan shoulder bag besar yang juga berwarna coklat. Tak lupa ia memakai bold make up yang menjadi look favoritnya. (Liputan6.com/IG/@tasyafarasya)

ringkasan

Karena cantik terlalu cetek jika hanya dilihat dari fisik, pesan Tasya Farasya
Tasya Farasya juga sempat merasa rambut keriting bukan menjadi standar kecantikan, so what?

Fimela.com, Jakarta Tasya Farasya, seorang beauty influencer yang sudah pasti kecantikannya tak diragukan lagi. Siapa yang bilang? Hampir semua orang.

Lagipula, bukankah untuk mendapat pengakuan cantik butuh persetujuan banyak orang setelah melewati standarisasi yang dibangun sejak dulu. Lantas apa kriteria seseorang disebut cantik?

"Cantik itu relatif. Menurut aku cetek banget kalau cantik cuma dilihat dari fisik, karena itu kan pemberian Tuhan yang enggak bisa kita kontrol," ujar Tasya Farasya ditemui di soft launching Silcot Maximizer Cotton, di Jakarta, Kamis (26/9).

Sering banget, tuh, Tasya Farasya mendapatkan komentar "Ya, kan elo udah cantik. Pakai apa aja pasti cantik," begitu tirunya. Tapi tahu, enggak, sih, ternyata Tasya juga sempat merasa tidak cantik karena tidak sesuai dengan standar kecantikan. Kok bisa?

"Iya, karena dulu pernah gemuk dan rambutku keriting. Tapi di satu titik aku sadar bahwa mematok cantik itu kurus, cantik itu rambut lurus, cantik itu putih sangat membosankan," lanjutnya bersemangat.

Kampanye Temukan Standar Cantikmu Sendiri

Tasya Farasya foto bareng Gigi Hadid di NYFW 2019. (dok.Instagram @tasyafarasya/https://www.instagram.com/p/B2ILTkylI-F/Henry)

Beberapa tahun belakangan, berbagai kampanye untuk meredefinisikan standar kecantikan atau redefining beauty marak digembar-gemborkan. Di mana para perempuan diajak untuk menemukan standar cantiknya sendiri.

"Ya, awarness redefining beauty seperti itu harus ditingkatkan lagi. Aku juga ikut termotivasi dengan pesan-pesan yang disampaikan, seperti kulit sawo matang? Aku suka. Dan kalau aku, relate dengan rambut keriting? Aku suka, badan enggak tinggi? dan sebagainya," tambahnya.

Mungkin rasa suka diawali dengan mencari hal yang kamu rasa sebuah kekurangan dibalik menjadi kelebihan. Memang tak mudah seperti membalik telapak tangan, tapi dengan adanya banyak kampanye redefined beauty bisa semakin menginspirasi dan memotivasi banyak perempuan menemukan cantiknya sendiri.

Yuk, ramai-ramai hadir ke Fimela Fest 2019, 16-17 November 2019 untuk berbagi dan saling menginspirasi tentang isu redefining beauty. Daftarkan dirimu segera dan dapatkan kesempatan untuk hadir di Fimela Fest 2019 di sini!