Fimela.com, Jakarta Eksfoliasi atau pengelupasan kulit mati adalah langkah perawatan kecantikan yang penting dan salah satu langkah yang harus dilakukan dengan hati-hati. Semua perempuan tentu ingin kulit yang lembut, kenyal, dan bercahaya. Eksfoliasi kulit adalah langkah kunci untuk mendapatkan kulit impian tersebut. Namun, jika dilakukan dengan agresif dan tidak benar dapat berdampak pada kerusakan kulit.
Dalam rutinitas kecantikan, eksfoliasi biasa dilakukan sebagai langkah kedua setelah membersihkan wajah. Untuk mengetahui lebih dalam manfaat dari eksfoliasi dan cara melakukannya dengan benar, Fimela merangkumnya seperti dilansir dari situs Boldsky, Selasa (10/9/2019).
Apa itu eksfoliasi kulit?
Advertisement
Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel-sel kulit mati dari kulit untuk menyegarkan dan meremajakannya secara berkala. Mengapa perawatan ini penting dilakukan, hal ini karena fungsinya yang membersihkan kulit sehingga lebih sehat. Kulit melepaskan sel-sel kulit mati setiap 25-30 hari. Sehingga eksfoliasi berfungsi untuk regenerasi dan membuat sel-sel kulit yang baru.
Sel-sel kulit mati ini, jika tidak dirawat dengan baik, dapat menyumbat pori-pori kulit sehingga memicu munculnya berbagai masalah kulit dan juga membuatnya menjadi kering, kusam, dan warna yang tidak merata. Inilah yang membuat kamu harus melakukan eksfoliasi kulit secara rutin untuk membantu menyingkirkan sel-sel kulit mati.
Cara melakukan eksfoliasi kulit
Hal pertama yang perlu diketahui adalah ada banyak cara untuk eksfoliasi kulit di antaranya terdiri dari dua yaitu pengelupasan fisik dan pengelupasan kimia. Kemudian kamu membutuhkan exfoliant untuk melakukan prosesnya. Untuk melakukannya secara benar mari simak cara eksfoliasi baik itu kimia maupun fisik sesuai kebutuhan kulitmu!
Advertisement
1. Eksfoliasi kimia
Eksfoliasi kimia, yang biasa dikenal dengan chemical peeling adalah proses yang menggunakan bahan kimia untuk melakukan pengelupasan. Ini adalah proses yang lebih baik dilakukan oleh seorang profesional terlatih untuk mengurangi risiko. Pengelupasan kimia tidak hanya menambah kilau alami pada kulit, tetapi juga membantu mengatasi bintik-bintik penuaan, garis-garis halus, kerutan, dan bekas jerawat.
Apa saja bahan kimia yang digunakan?
Eksfoliasi kimia menggunakan exfoliant seperti asam glikolat, asam laktat, dan asam malat. Senyawa-senyawa ini juga dikenal sebagai AHA. Ini adalah kandungan yang terbaik untuk kulit kering karena tidak menembus lapisan terdalam kulit.
Bahan kimia lain yang digunakan untuk melakukan pengelupasan kimia adalah asam salisilat, yang merupakan asam beta-hidroksi (BHA). BHA sedikit lebih agresif dan ideal untuk kulit berminyak atau mudah berjerawat.
Asam lain yang cukup lembut untuk digunakan pada kulit sensitif adalah asam mandelic. Selain itu exfoliant kimia yang bisa kamu gunakan adalah enzim buah. Ini juga efektif dalam pengelupasan kulit. Namun tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahlinya sebelum melanjutkan perawatan ini.
2. Eksfoliasi fisik
Eksfoliasi fisik adalah cara paling umum untuk pengelupasan kulit. Lulur dan scrub yang digunakan setiap hari adalah alat pengelupas fisik yang tepat. Gunakan dengan menggosok produk dengan gerakan memutar untuk mengelupaskan dan merevitalisasi kulit.
Proses pengelupasan fisik cukup mudah. Ini mengharuskanmu untuk membasahi wajah, menggosok wajah dengan menggunakan exfoliant selama setidaknya 30 detik, dan kemudian membilasnya dengan air hangat lalu menepuknya dengan lembut menggunakan handuk.
Sebagai peringatan, eksfoliasi fisik lebih keras dari kimia dan dapat merusak kulit. Ini adalah metode yang populer karena kemudahan penggunaannya, tetapi pada saat yang sama, ingat untuk tidak mengeksfoliasi kulit secara berlebihan. Dua kali seminggu sudah cukup.
Selain itu, hindari penggunaan exfoliant dengan bahan-bahan yang tidak lembut dan kasar pada kulit. Beberapa contoh bahan-bahan ini adalah biji aprikot, biji buah, dan kulit kacang. Ini dapat menyebabkan bahaya bagi kulitmu.
#GrowFearless with Fimela