Fimela.com, Jakarta Yves Rocher, brand kecantikan berbahan dasar botanical mengajak para penggemar setianya untuk menjelajah desa asal mereka lewat teknologi terkini. La Gacilly merupakan desa kecil di daerah Bretagne, Prancis. Yves Rocher yang lahir di desa tersebut berkat kecintaan Monsieur Yves Rocher pada alam dan tumbuhan di tahun 1959. Produk pertama yang tercipta adalah krim anti radang dengan mengandalkan ekstrak bunga chamomile.
Desa La Gacilly merupakan desa kecil yang subur, asri, dan tempat bercocok tanam yang sempurna. Kini desa tersebut dikenal dengan pusat dari brand kecantikan ternama Yves Rocher yang seluruh produknya diolah, diteliti, diproduksi, dan bahan alaminya juga ditanam di desa ini. Proses distribusi produk-produk Yves Rocher juga dilakukan dari La Gacilly.
Seluruh proses bisa dilakukan di sini karena desa ini sangat luas yakni sebanyak 55 hektar lahan ditanami oleh 7 jenis tumbuhan dan bunga khas yang ditanam secara oprganik. Botanical garden yang hadir di La Gacilly terdiri dari 1500 tumbuhan yang akan diteliti langsung oleh paraa botanical expert Yves Rocher. Seluruh proses produksi dilakukan di 3 pabrik yang sudah memperoleh sertifikasi dalam hal keamanan, kualitas, dan kelestarian lingkungan.
Advertisement
Advertisement
Desa La Gacilly
Regina Widjaja selaku General Manager Marketing & SalesOperations Yves Rocher Indonesia menyampaikan “Desa LaGacilly memiliki ekosistem yang seimbang antara tumbuhan,hewan, dan manusia. Dengan segala aktifitas yang dilakukan Yves Rocher, keindahan dan kelestarian alam sekitar tetapterjaga. Oleh karena itu, kami ingin mengajak teman-temansemua agar dapat merasakan keindahan desa La Gacilly melalui Virtual Reality. Dengan adanya Virtual Reality ini,teman-teman bisa berjalan-jalan ‘langsung’ dan berkelilingdesa La Gacilly serta bermain di lahan organik dan Eco SpaHotel milik Yves Rocher”.