Fimela.com, Jakarta Polusi udara adalah salah satu ancaman bagi kulit yang harus kita waspadai, apalagi untuk yang tinggal di kota besar seperti Jakarta; di mana tingkat polusi sangat tinggi.
BACA JUGA
Advertisement
Berbagai polutan udara seperti radiasi ultraviolet, hidrokarbon aromatik polisiklik, senyawa organik yang menguap, oksida, asap ozon juga rokok akan sangat mempengaruhi kulit sebab kulit merupakan organ terluar tubuh.
Polutan tersebut merusak kulit dengan menginduksi stres oksidatif. Meskipun kulit manusia secara alami bertindak sebagai perisai biologis terhadap bahan kimia pro-oksidatif dan polutan fisik, paparan yang terjadi terus menerus akan meninggalkan efek mendalam, mulai dari penuaan sampai kanker kulit.
Advertisement
Tanda Kulit Terkena Dampak Polusi Udara
Menurut dr Devika Icecreamwala, seorang dermatologis berbasis di Berkeley, California, yang dilansir dari HuffingtonPost, partikel-partikel polutan yang terdapat dalam udara tersebut bisa menempel di kulit, bahkan masuk ke dalam dan menyumbat pori-pori. Akibatnya, kulit jadi kusam, warna tidak merata, bahkan berubah warna.
Dokter Devika juga mengatakan bahwa paparan polusi udara tesebut bisa merusak lapisan kolagen, yang akan jadi sumber berbagai permasalahan kulit lainnya.
Cara Mencegah Efek Polusi Udara di Kulit
Menurut dokter Devika, antioksidan dan vitamin C adalah dua pemeran utama untuk melawan polusi pada kulit. Ia menyarankan untuk menggunakan serum vitamin C dalam skincare harian.
Selain itu, niacinamide juga disebut dapat membantu memperkuat skin barrier. Plus, jangan terlalu sering menggunakan retinol atau acid. Sisanya diserahkan pada asupan makanan yang bisa menjaga kulit dari dalam. Jangan lupa untuk rutin eksfoliasi agar sel kulit mati luruh dan pori-pori bisa bernapas lega, ya!
Advertisement
Simak juga video berikut:
#Growfearless with FIMELA