Sukses

Beauty

Stres Bisa Merusak Kulit, Ini 6 Caranya

Fimela.com, Jakarta Stres tidak hanya memiliki pengaruh pada pikiran, namun juga kulit. Kulit adalah organ terbesar dari tubuh dan kulit memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan tanda-tanda stres, beberapa di antaranya seperti meradang, dermatitis seboroik, dan jerawat.

Terdapat dua kategori kulit stres, akut dan kronis. Bentuk kulit stres yang lebih merusak adalah kronis.

Dilansir dari huffpost.com, berikut ini adalah beberapa cara stres dapat merusak kulit. Penasaran?

1. Stres memicu peradangan

Ketika stres, pencernaan di usus akan melambat. Semakin lama stres berlangsung, semakin besar dampaknya pada pencernaan, mempengaruhi bakteri di usus.

Masalah di usus menyebabkan pertumbuhan bakteri tidak sehat secara berlebihan, mengarah pada peradangan di seluruh tubuh. Inilah mengapa kulitmu mengalami jerawat, psoriasis, dan eksim.

2. Stres bisa membuat kulit kering

Setiap kali tubuh merasakan tekanan, akan ada lonjakan adrenalin dan kortisol. Peningkatan adrenalin menyebabkan keluarnya lebih banyak keringat dan membuat tubuh kehilangan banyak air.

Tubuh yang sedang berada di bawah tekanan akan mencoba mendinginkan dirinya sendiri. Jika tubuh tidak diisi kembali dengan air, ia akan mengering, termasuk kulit.

Kamu yang memiliki kulit kering cenderung lebih rentan terhadap eksim. Tidak heran jika stres menjadi salah satu pemicu eksim.

3. Hormon stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh

Stres melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Ketika tubuh memproduksi terlalu banyak kortisol, sistem kekebalan akan melemah, menyebabkan peradangan, seperti eksim atau psoriasis.

 

Stres bisa membuat kulitmu berminyak dan mudah berjerawat

4. Stres membuat kulit lebih berminyak dan berjerawat

Pergeseran tingkat hormon yang disebabkan oleh stres juga dapat menjadi faktor penyebab munculnya jerawat. Hormon tersebut meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous di kulit, mengarah pada produksi minyak yang lebih tinggi, penyumbatan pori-pori, dan akhirnya jerawat.

5. Stres dapat mempengaruhi kulit kepala dan rambut

Ketika bicara tentang kulit kepala dan rambut, stres juga memiliki pengaruh yang besar. Dalam beberapa kasus, stres dapat menyebabkan rambut rontok dan kulit kepala menjadi lebih berminyak.

6. Stres menyebabkan kerusakan pada kuku

Sama halnya dengan rambut, stres juga bisa membuat tubuh berhenti menumbuhkan kuku. Selain menjadi rapuh, kuku juga bisa mengelupas ketika kamu stres.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading