Fimela.com, Jakarta Penggunaan deodorant sudah lazim sejak dahulu. Selain dapat mengurangi bahkan menghilangkan bau badan, deodorant juga bisa mengurangi keringat berlebih, sehingga penggunanya dapat merasa lebih nyaman beraktivitas seharian.
Namun, banyak perempuan kini yang beralih kepada deodorant berbahan natural. Meski tidak tahan selama deodorant, kandungan alami di dalamnya dianggap lebih aman untuk kulit dan kesehatan.
Advertisement
BACA JUGA
Pasalnya, alkohol yang menjadi salah satu bahan di dalam deodorant biasa akan membuat kulit ketiak menjadi lebih kering. Sehingga mudah iritasi. Selain itu, ada zat lain di dalam banyak deodorant yang dianggap berbahaya. Salah satunya alumunium.
Dilansir dari Byrdie, alumunium digunakan dalam deodorant sebagai bahan yang dapat mencegah bakteri di area ketiak agar bakteri dan keringat tidak bercampur.
Bakteri inilah yang umumnya menjadikan keringat dan badan berbau tak sedap. Namun, banyak orang menganggap alumunium berhubungan erat dengan kanker. Zat ini dianggap dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara karena letak penggunaannya yang dekat dengan payudara. Namun, apa faktanya?
Advertisement
Jangan Khawatir dengan Alumunium
Ternyata, Sahabat Fimela tidak perlu khawatir dengan keberadaan alumunium dalam deodorant. Karena, menurut hasil sebuah studi yang dilakukan The Journal of The National Cancer Institute tahun 2002, tidak ada kaitan antara alumunium yang berada dalam deodorant dan antiperspirant dengan kanker payudara.
Studi lainnya yang dilakukan tahun 2006 menunjukkan, alumimiun salts yang digunakan banyak dedorant dan antiperspirant hanya menutup kelenjar keringat, bukan kelenjar getah bening. Jadi, Sahabat Fimela tidak usah takut menggunakan deodorant dan antiperspirant dengan kandungan alumunium. Meskipun begitu, tidak ada salahnya mencegah dan menjaga kesehatan tubuh dengan menggunakan produk-produk natural.