Fermentasi ikan laut sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat untuk membuat ikan laut lebih tahan lama. Fermentasi ikan laut menggunakan bakteri baik seperti bakteri Lactobacillus, Streptococcus, dan Lactococcus. Bakteri baik dari jenis asam laktat tersebut juga bermanfaat bagi tubuh manusia.
Salah satu manfaat dari bakteri asam laktat adalah menjaga dan melancarkan sistem pencernaan Anda. Selain itu, bakteri baik tersebut juga bermanfaat untuk membuat olahan fermentasi ikan laut di berbagai negara. Berikut ini berbagai menu fermentasi ikan laut menurut situs en.wikipedia.org.
Bagoong
Olahan hasil fermentasi ikan laut atau udang yang lezat ini berasal dari Filipina. Cara pembuatan bagoong adalah dengan mencampur ikan laut dengan garam dan menyimpannya pada toples besar selama 30 – 90 hari. Secara berkala, ikan dalam toples diaduk untuk meratakan garam.
Advertisement
Fesikh
Fesikh merupakan hasil olahan fermentasi ikan laut yang berasal dari Mesir. Fesikh terbuat dari ikan mullet yang hidup di laut Mediterania yang diberi garam dan dan dipanaskan di bawah terik matahari. Fesikh biasanya menjadi santapan spesial pada festival Sham el Nessim di musim semi.
Hakari
Di Islandia, ikan hiu biasanya diolah dengan proses fermentasi dan menghasilkan hakari. Hakari dibuat dengan cara memotong kepala ikan hiu dan memasukkannya ke dalam pasir yang ditutup dengan batu selama 6 – 12 minggu. Setelah itu, ikan digantung untuk dikeringkan selama beberapa bulan.
Tetap simak artikel artikel selanjutnya.
Oleh: Lies Nureni
(vem/ver)