Ginjal merupakan organ penting yang bukan hanya berfungsi menyaring darah dan air sehingga nanti tubuh bisa mengeluarkan zat sisa berupa air seni, namun juga menjaga keseimbangan tubuh. Itu lah mengapa banyak orang yang pada akhirnya mencari donor ginjal ketika seseorang mengalami gagal ginjal atau penyakit ginjal kronis.
Salah satu obat yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit ginjal berdasarkan kutipan dari www.webmd.com adalah Angiotensin II Receptor Blockers atau biasa disingkat dengan istilah ARB. Obat ini memiliki fungsi sama seperti obat lain seperti ACE Inhibitor, Beta-Blocker atau obat lain sebagai penurun tekanan darah tinggi.
Obat ini merupakan salah satu obat yang penting karena seringkali penderita penyakit ginjal akan mengalami tekanan darah tinggi, dan jika dibiarkan, bisa sangat berbahaya. Obat ARB bekerja dengan cara menghalangi aksi hormon penyebab pembuluh darah menyempit sehingga pembuluh darah bisa terbuka dan aliran darah lebih lancar.
Advertisement
Obat ini juga membantu pelepasan natrium di dalam tubuh dan air ke dalam urin sehingga mampu menurunkan tekanan darah. Seperti jenis obat penurun tekanan darah tinggi lain, obat ARB juga bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat diuetik lainnya sesama penurun tekanan darah tinggi.
Obat ini juga biasa diresepkan oleh dokter kepada pasien yang tidak bisa menerima obat ACE inhibitor karena memiliki efek samping Ladies, salah satunya yang paling umum adalah batuk yang berat. Jadi, untuk meghindari efek samping yang mengganggu tersebut, biasanya pasien akan mengonsumsi obat ARB ini.
Oleh: Anindya Febi
(vem/ver)