Ladies, penyakit sistem reproduksi endometritis merupakan infeksi atau desidua pada endometrium dengan ekstensi ke dalam miometrium dan jaringan parametrial. Endometritis biasanya terjadi akibat infeksi naik dari saluran kelamin bawah. Disebutkan dalam www.nlm.nih.gov, dari perspektif patologis, endometritis dapat diklasifikasikan sebagai endometritis akut vs endometritis kronis. Endometritis akut ditandai dengan kehadiran neutrofil dalam kelenjar endometrium, sementara endometritis kronis ditandai dengan adanya sel plasma dan limfosit dalam stroma endometrium.
Endometritis dibagi menjadi 2, yakni obstetri dan nonobstetric. Dalam populasi nonobstetric, PID dan prosedur ginekologi invasif adalah prekursor paling umum untuk endometritis akut. Di sisi lain, dalam populasi obstetri, infeksi pascapersalinan adalah pemicu yang paling umum.
Endometritis kronis pada populasi obstetri biasanya terkait dengan produk konsepsi yang ditahan setelah melahirkan atau setelah aborsi elektif. Dalam populasi nonobstetric, endometritis kronis telah terlihat dengan infeksi, seperti klamidia, tuberkulosis, dan bakteri vaginosis, dan adanya suatu alat kontrasepsi.
Advertisement
Diagnosis untuk penyakit endometritis ini biasanya didasarkan pada temuan klinis berupa:
* Demam
* Sakit perut
* Lokhia berbau busuk dalam populasi obstetri
* Pendarahan vagina yang abnormal
* Keputihan abnormal
* Dispareunia
* Disuria, dan
* Malaise
Penyakit sistem reproduksi endometritis ini memperngaruhi usia sistem reproduksi perempuan lho ladies. Oleh sebab itu, penyakit sistem reproduksi yang satu ini harus segera ditangani segera setelah gejala terlihat. So, segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala dari endometritis ini ya ladies!
Oleh : Maulisa
(vem/)