Obat perangsang CNS (Central Nervous System) adalah obat untuk meningkatkan konsentrasi dan menghilangkan kantuk. Kegunaan utama obat ini adalah untuk pengobatan narkolepsi, penyakit yang menyebabkan tidur berlebihan dalam satu hati. Beberapa obat perangsang CNS, termasuk atomoxetine dan methylpenidate digunakan untuk meningkatkan bentuk perhatian kepada anak yang menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Mayoritas stimulan SSP secara kimiawi mirip dengan norepinefrin neurohormon, dan mensimulasikan "fight or flight" sindrom yang terkait dengan sistem saraf simpatik. Kafein lebih erat kaitannya dengan xanthines, seperti teofilin. Sejumlah kecil anggota tambahan dari stimulan SSP kelas tidak jatuh ke dalam kelompok kimia yang spesifik.
Stimulan CNS meningkatkan konsentrasi dengan bereaksi pada bagian otak yang mengatur kewaspadaan mental. Stimulan ini meningkatkan pelepasan bahan kimia tertentu di otak (neurotransmitter) yang membuat aktivitas saraf di bagian otak bertambah aktif.
Advertisement
Namun ada beberapa efek samping yang ditimbulkan dari stimulan CNS ini. Anda akan mengalami penurunan nafsu makan dan jantung berdebar. Obat ini juga dapat menyebabkan gelisah, sulit tidur, gemetar, dan berkeringat. Beberapa stimulan CNS menghasilkan gejala mirip dengan skizofrenia, seperti halusinasi. Selain itu stimulan ini menyebatkan ruam pada kulit dan alergi. Jika anda memakai stimulan CNS pada jangka panjang, penghentian pengobatan dapat menyebabkan gejala penarikan diri, termasuk kelesuan, depresi dan nafsu makan meningkat.
Oleh: Chrysant Kirana
(vem/ver)