Penyembuhan Hepatitis C dengan cara medikasi memang banyak dilakukan pada tahun-tahun belakangan ini. Namun faktanya, hanya 40% dari pasien yang mencoba perlakuan ini akhirnya sukses menurunkan level kronisnya menjadi tak terdeteksi. Rata-rata pasien yang pernah mengalami kegagalan dalam usahanya untuk sembuh, enggan mencoba cara lain.
Kabar baiknya, saat ini beragam penelitian klinis untuk menemukan obat-obat baru Hepatitis C tampaknya menunjukkan hasil yang menjanjikan, seperti dilansir oleh Health Monitor. Jauh lebih baik dari pegylated interferon dan ribavirin yang sering digunakan, obat-obat baru ini lebih cepat bekerja dengan tingkat kesuksesan yang lebih tinggi, yakni sekitar 90%.
Obat yang pertama memangkas waktu pengobatan hingga setengahnya. Saat dicobakan, obat ini mempu menyembuhkan dua pertiga penderita Hepatitis C pada stadium akhir. Tak hanya itu obat ini juga menyembuhkan 90% dari pasien secara umum, bahkan pasien-pasien yang tak sembuh dengan obat-obat sebelumnya.
Advertisement
Sementara itu obat yang kedua, memendekkan waktu pengobatan dari sembilan ke enam bulan, dengan tingkat kesuksesan yang tak kalah tinggi. Dengan efek samping yang lebih sedikit, penemuan ini bisa jadi akan lebih banyak digunakan oleh para penderita Hepatitis C.
Meskipun mungkin baru akan digunakan beberapa tahun lagi, namun obat-obatan ini menjanjikan masa depan yang cerah bagi dunia pengobatan Hepatitis C. Dengan demikian, akan semakin banyak pasien yang dapat diselamatkan.
Oleh: Chrysant Kirana