HIV merupakan virus yang menyerang sistem imun pada tubuh dan merupakan penyebab AIDS. Karena rusaknya sistem imun pada tubuh, sistem kerja pada tubuh pun menjadi terganggu. Hasil studi menunjukkan bahwa virus HIV mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan hormon dan menjaga keseimbangan hormon.
HIV dapat mempengaruhi beberapa jenis hormon diantaranya estrogen, progesterone, testosterone, dan DHEA. Estrogen dan progesterone adalah hormon yang terdapat pada wanita dan dihasilkan oleh overium.
Hormon tertosterone adalah hormon pria yang juga ditemukan dalam jumlah sedikit di tubuh wanita. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan ovarium. DHEA adalah hormon steroid yang berhubungan dengan fungsi imun dan energi. Sama seperti testosterone, DHEA dihasilkan oleh kelenjar adrenalin.
Advertisement
Keempat hormon ini secara alami akan berkurang seiring bertambahnya usia. Perubahan kadar hormon pada salah satu hormon saja dapat mempengaruhi kadar hormon yang lain. Situs thebody.com menyebutkan bahwa beberapa ahli percaya bahwa hormon yang ada pada tubuh berhubungan dengan lipodystrophy, yaitu masalah yang sering timbul pada orang dengan HIV positif.
Masalah yang sering timbul karena perubahan kadar hormon diantaranya adalah siklus menstruasi yang tidak normal, terkadang disertai menopause lebih awal bagi wanita penderita HIV. Berat badan turun, sakit kepala, mood swings, depresi, masalah tidur, rasa lelah yang ekstrim, kepadatan tulang yang berkurang, miss V yang kering, berkurangnya gairah seksual dan kesulitan untuk hamil juga merupakan masalah yang timbul karena perubahan kadar hormon.
Oleh: Teylita
(vem/ver)