Ladies, banyak infeksi oportunis yang terjadi ketika daya tahan tubuh seseorang sudah dirusak oleh virus HIV. Salah satu dari sekian banyak ciri penyakit HIV adalah terjadinya Leukoplakia.
Dilansir dari laman ucsf.edu, Leukoplakia terjadi pada 20 % penderita HIV ketika fase asimtomatik. Sehingga kemunculannya pun bisa dijadikan indikasi terjadinya infeksi HIV, dan pendeteksian dini serta pemberian obat-obatan antiretroviral pun bisa dilakukan.
Agar mengetahui mengapa hal itu penting untuk Ladies ketahu, kita akan membahas tiga tahap infeksi virus HIV, yaitu infeksi primer, infeksi asimtomatik, dan AIDS.
Advertisement
Pada infeksi primer, gejala infeksi HIV ringan muncul, kemudian menghilang. Itu berarti infeksi HIV sudah mencapai fase infeksi asimtomatik, ketika virus HIV masih menyerang tapi nyaris tanpa gejala.
Barulah sekitar 10 tahun fase asimtomatik, infeksi HIV mencapai tahap AIDS, yaitu saat kekebalan tubuh sudah tidk berfungsi lagi, dan tubuh menjadi sangat rentan terhadap infeksi penyakit (infeksi oportunis).
Jika HAART (Terapi AntiRetroviral Aktif) diberikan sejak dini, baik ketika infeksi primer atau asimtomatik, harapan si penderita HIV setelah memasuki fase AIDS pun bisa meningkat.
Itulah mengapa disarankan bagi seseorang yang menderita leukoplakia untuk segera menjalani tes HIV.
Leukoplakia yang menjadi ciri penyakit HIV adalah HL (Hairy Leukoplakia). Dinamakan 'hairy' atau berambut karena terbentuknya jaringan berupa rambut-rambut putih pada bagian pinggir lidah.
HL terbentuk ketika sel T dan CD4, dua sel yang berperan sebagai antibodi, berjumlah sangat sedikit akibat infeksi HIV.
Oleh karena itu, Ladies. Jika Ladies memiliki orang terdekat yang mengalami HL, segera sarankan dia untuk menjalani tes HIV. Kemungkinan dia sedang berada pada fase asimtomatik infeksi HIV.
Oleh : Sahirul Taufiqurahman
(vem/ver)