Ladies, HIV menyerang sistem imunitas tubuh, sehingga tidak ada organ yang bisa luput dari kerusakan yang disebabkan penyakit HIV. Termasuk otak. Apa saja sih ciri penyakit HIV yang sudah sampai merusak otak?
Dilansir dari aids.gov, infeksi HIV jika sudah sampai ke otak dapat menyebabkan sakit kepala, hilang ingatan, kebingungan, dan perubahan-perubahan fungsi sistem syaraf pusat lainnya.
Kerusakan itu terjadi kareNa berkurangnya sel CD4 di dalam darah penderita. Saat sel CD4 hanya berjumlah tak lebih dari 50 sel per milimeter kubik, sistem limpa yang berada pada otak dan tulang belakang pun terganggu.
Advertisement
Dari situs lainnya, wikipedia.org, infeksi HIV yang sudah sampai ke otak dan menyerang sistem syaraf pusat bisa menyebabkan diplopia, disphagia, dan dementia.
Diplopia adalah kondisi di mana semua objek yang dilihat oleh si penderita menjadi ganda. Penderita HIV AIDS yang mengalami gangguan penglihatan seperti itu, bisa jadi merupakan ciri penyakit HIV-nya sudah sampai ke otak.
Selain objek-objek yang tampak ganda, infeksi HIV pada syaraf pusat juga memiliki ciri terjadinya disphagia, yaitu kesulitan untuk menelan.
Disphagia ini bukan hal yang remeh lho, Ladies. Si penderita terancam tersedak, batuk, dan memuntahkan kembali makanan karena hilangnya kendali atas kerongkongan dan organ-organ yang dipakai untuk menelan lainnya.
Ciri yang ke tiga adalah dementia. Dementia merupakan kerusakan pada fungsi kognitif otak, sehingga penderitanya memiliki gejala-gejala seperti mengalami gangguan jiwa.
Jadi, infeksi HIV memang tak kenal ampun, Ladies. Selain merusak fisik tubuh, tapi juga bisa merusak kemampuan berpikir penderitanya. Sungguh kasihan ya, penderita HIV itu.
Oleh : Sahirul Taufiqurahman
(vem/ver)