Ladies, ruam merupakan sakit kulit yang bisa terjadi jika seseorang kurang menjaga kebersihan tubuh. Tapi, tahu gak? Ternyata munculnya ruam adalah ciri penyakit HIV!
Dilansir dari buzzle.com, terdapat suatu jenis ruam bernama Ruam HIV, yang menunjukkan bahwa proses infeksi HIV sedang terjadi di dalam tubuh penderitanya.
Bagaimana membedakan ruam HIV dengan ruam kulit biasa?
Advertisement
Ada dua cara nih, Ladies. Yang pertama adalah dengan mendeteksi berapa lama jarak munculnya ruam dengan waktu terakhir kali berhubungan seks tanpa pengaman (kondom, atau prilaku seks lainnya yang memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh). Yang ke dua adalah dengan mengamati bentuk ruam yang muncul.
Sebelum mengamati bentuk ruam, penting untuk mengetahui apakah ada hubungannya ruam yang muncul dengan kebiasaan berhubungan seksual seseorang.
Contohnya, jika seseorang dengan prilaku seks bebas melakukan hubungan yang tak aman, lalu dua atau tiga minggu kemudian orang tersebut menderita ruam kulit, maka sebaiknya tes HIV dilakukan. Kemungkinan orang tersebut untuk menderita Ruam HIV sangat tinggi.
Bagi mereka yang setia pada satu pasangan pun sebaiknya juga berjaga-jaga jika hal yang sama terjadi, karena HIV bisa menular dari pasangan. Mungkin saja kan dalam suatu hubungan, salah satu pasangan tidak setia?
Setelah mengetahui kapan terakhir kali berhubungan seks tanpa pengaman, mengamati bentuk ruam yang muncul adalah yang harus dilakukan selanjutnya.
Dari situs yang sama dituliskan bahwa ruam HIV bersifat maculopapular, yaitu memiliki bentuk bundar menonjol dan tampak seperti bintik-bintik pada kulit.
Pada penderita dengan kulit yang putih, ruam berwarna merah atau cokelat, sedangkan pada penderita dengan kulit berwarna gelap, ruam berwarna cokelat kehitaman atau hitam.
Untuk diagnosa yang lebih akurat, sebaiknya menemui dokter, Ladies. Karena, penyakit seperti herpes simplex, dan herpes zoster juga menimbulkan ruam kulit yang hampir sama dengan ruam HIV.
Oleh : Sahirul Taufiqurahman
(vem/ver)