Ladies, sudah tahu kan kalau Lupus adalah penyakit yang bisa menyebabkan peradangan? Tak hanya pada persendian, tapi juga peradangan pada organ-organ vital, dan salah satunya adalah ginjal.
Tapi, Ladies tahu gak, ternyata masalah kesehatan pada ginjal yang terjadi pada seorang penderita Lupus tak selamanya disebabkan oleh peradangan.
Dilansir dari laman lupus.org, terdapat setidaknya 6 kemungkinan komplikasi ginjal yang terjadi pada penderita Lupus, tapi tidak disebabkan oleh Lupus Nephritis (Peradangan Nefron karena Lupus).
Advertisement
Pada penderita Lupus parah, penggunaan steroid tak dapat dihindari lagi. Salah satu efek samping steroid adalah membuat pemakainya sangat rentan terhadap infeksi.
Jadi, rasa sakit atau rasa seperti terbakar yang dirasakan ketika seorang penderita Lupus buang air kecil bisa disebabkan juga karena infeksi.
Masalah ginjal yang ke dua, adalah retensi cairan. Retensi cairan merupakan penumpukan zat sisa di dalam darah. Dari situs yang sama, dituliskan kalau komplikasi tersebut adalah efek samping yang mungkin terjadi karena pemakaian obat-obatan anti-inflamasi non-steroid, seperti Aspirin.
Yang ke tiga adalah peradangan pada jaringan penyambung yang terdapat di dalam glomerulus. Peradangan itu bisa disebabkan karena efek samping konsumsi anti-peradangan atau antibiotik.
Yang ke empat, komplikasi pada ginjal juga mungkin dikarenakan thrombosis dan vasculitis. Thrombosis adalah penyumbatan pembuluh darah, sedangkan vasculitis adalah peradangan pada darah.
Selanjutnya, adalah Lupus Cystitis. Penderita Lupus beresiko mengalami peradangan pada kandung kemih, yang juga bisa menyebabkan komplikasi pada ginjal.
Terakhir adalah efek samping pengobatan Lupus. Ternyata, banyak efek samping dari obat-obatan Lupus yang tampak seperti gejala penyakit ginjal. Padalah sebenarnya bukan.
Jadi, sekarang Ladies tahu kan, bahwa Lupus adalah penyakit yang bisa menyebabkan banyak komplikasi. Bahkan yang tampaknya seperti peradangan ginjal, ternyata mungkin juga bukan dikarenakan Lupus itu sendiri melainkan obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkannya.
Oleh : Sahirul Taufiqurahman
(vem/ver)