Ladies, di artikel sebelumnya kita membahas bahwa Lupus adalah penyakit yang mengganggu kinerja trombosit. Terganggunya kinerja trombosit berujung pada trombosis, dan kita juga sudah membahas trombosis koroner, yaitu trombosis yang terjadi di jantung.
Skenario terburuk selanjutnya dari penyumbatan pembuluh darah adalah trombosis cerebral.
Dilansir dari Microfost Encarta Premium 2009, Trombosis cerebral terjadi pada arteri yang menuju ke otak. Jika asupan darah ke otak tersumbat, maka orang yang mengalaminya akan terkena stroke.
Jadi, penderita Lupus, selain terancam sakit jantung, juga terancam stroke, hanya karena Lupus telah merusak kinerja sel darah trombosit mereka. Kasihan ya, Ladies.
Advertisement
Selain trombosis, Lupus bisa menyebabkan efek yang sebaliknya.
Dilansir dari lupus.org, kurangnya trombosit hingga pada level membahayakan dinamakan sebagai trombositopenia.
Trombositopenia, karena kebalikan dari trombosis, maka menyebabkan tingginya resiko penderita Lupus mengalami pendarahan.
Pendarahan yang sering terjadi adalah mimisan dan petechiae. Mimisan adalah keluarnya darah dari hidung, dan petechiae adalah munculnya bintik-bintik merah, dan luka memar pada kulit.
Meski trombositopenia ini sering terjadi pada penderita Lupus, tapi pendarahan jarang terjadi. Terjadinya pendarahan, biasanya dipicu oleh infeksi.
Pendarahan hebat yang diikuti dengan trombositopenia menyebabkan terjadinya thrombotic thrombocytophenic purpura, yang tak kalah berbahanya dari trombosis koroner ataupun trombosis cerbral.
Jadi, sekarang Ladies tahu kan, kenapa penyakit bersifat sangat merusak. Meski dari luar hanya tampak seperti sakit kulit, tapi ternyata Lupus menyebabkan banyak kerusakan. Salah satunya adalah dengan mengganggu kinerja trombosit, seperti yang sudah kita bahas di artikel ini.
Oleh : Sahirul Taufiqurahman
(vem/ver)