Ladies, selama ini pasti Ladies pernah mendengar AIDS, tapi jarang sekali mendengar Lupus. Padalah, lupus adalah penyakit yang termasuk pada golongan kelainan antibodi, sama seperti AIDS.
Lupus pun tak kalah berbahaya jika dibandingkan dengan AIDS. Salah satu akibat dari Lupus adalah Trombosis. Apa itu trombosis?
Dilansir dari situs lupus.org, Lupus bisa mempengaruhi kinerja darah pada tubuh penderitanya, dan salah satunya adalah dengan meningkatkan resiko terjadinya trombosis.
Advertisement
Sebelum kita membahas trombosis lebih jauh, Ladies perlu tahu nih kalau darah manusia itu masih terbagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: eritrosit, leukosit dan trombosit.
Eritrosit adalah sel darah merah, leukosit sel darah putih dan trombosit adalah sel darah bening dan tidak berwarna yang terdapat pada darah.
Trombosis adalah penggumpalan darah yang disebabkan kelainan pada fungsi trombosit. Sehingga, penggumpalan terjadi pada arteri atau vena.
Pada manusia sehat, trombosit sangat berguna dalam proses penyembuhan luka. Darah yang keluar dari luka bisa kering, lalu menutup luka itu sendiri dengan memperbaiki jaringan yang rusak.
Tapi, pada penderita Lupus, penggumpalan malah terjadi tak sewajarnya, dan bahkan berbahaya. Contoh kasus terburuk, adalah penggumpalan darah yang terjadi pada arteri jantung, Ladies. Bisa mengancam nyawa, kan?
Oleh karena ketidaknormalan kinerja trombosit, dan tingginya resiko penderita Lupus mengalami trombosis, obat anti-koagulan (anti-pembekuan darah) diberikan.
Jadi, Ladies. Penderita penyakit Lupus tak hanya mengalami gejala Lupus yang tampak (ruam), tapi juga gejala tak nampak yang sesungguhnya lebih berbahaya.
Oleh : Sahirul Taufiqurahman
(vem/ver)