Ladies, tahu gak kalau obat penyakit Lupus itu menyesuaikan dengan tingkat keparahan gejala Lupus yang muncul pada penderitanya.
Seperti yang dilansir dari lupus.org nih, Ladies. Obat penyakit Lupus untuk gejala Lupus ringan adalah Aspirin, dan Acetaminophen. Ketika kedua obat itu sudah tak bisa mengatasi gejala yang terjadi, maka Ibuprofen, naproxen, indomethacin, nabumetone, atau celecoxib adalah solusinya.
Saat obat-obatan yang disebutkan tadi tak lagi mempan, obat penyakit Lupus yang diberikan pun semakin berat, yaitu golongan corticosteroid. Prednisone adalah contohnya.
Advertisement
Perlu Ladies ketahui bahwa semakin parah gejala Lupus, semakin berat pula obat penyakit Lupus yang digunakan. Maksud kata 'berat' di sini adalah efek sampingnya, Ladies. Dan di tingkatan teratas adalah obat golongan imunosupresif, yang akan kita bahas pada artikel kali ini.
Dari situs yang sama, dituliskan bahwa ada tiga obat yang masuk ke dalam kategori imunosupresif. Ketiga obat tersebut adalah cyclophosphamide, methotrexate, dan azathioprine.
Untuk cyclophosphamide, merk yang biasa diberikan adalah Cytoxan®.
Cytoxan® diberikan melalui injeksi pada vena. Cytoxan® ini, selain menekan gejala Lupus, juga bisa memperbaiki jaringan pada ginjal atau paru-paru yang rusak.
Yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi Cytoxan® adalah efek sampingnya yang bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Cytoxan® dapat merubah siklus mens. Dalam penggunaan jangka panjang, kesuburan penggunanya (wanita) pun terancam.
Kerontokan rambut, dan masalah pada kandung kemih juga merupakan efek samping yang mungkin terjadi.
Jadi, ketika penderita Lupus wanita mengonsumsi Cytoxan, resiko kemandulan, kerontokan rambut, dan perubahan siklus mens adalah hal yang harus diperhatikan.
Selanjutnya, kita akan membahas Imunuosupresif lainnya, Ladies, yaitu methotrexate dan Azathioprine. Makanya, tetap ikuti artikel ini ya.
Selamat membaca.
Oleh : Sahirul Taufiqurahman
(vem/ver)