Ladies, di dua artikel sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa obat penyakit Lupus golongan anti-inflamasi dan steroid memiliki efek samping. Beberapa di antaranya bisa berakibat fatal.
Di artikel ini, kita akan melanjutkan pembahasan mengenai efek samping obat penyakit Lupus, Ladies. Tepatnya, efek samping obat penyakit Lupus antimalarial.
Menurut lupus.org, pada penderita lupus, obat antimalarial digunakan bersama-sama dengan steroid dan obat penyakit Lupus lainnya.
Advertisement
Antimalarial mampu meringankan gejala Lupus seperti ruam kulit, sariawan, dan nyeri sendi muncul. Contoh obat-obatan antimalarial yang paling sering dipakai adalah hydroxychloroquine, dan chloroquine. Contoh dari hydroxycloroquine adalah Plaquenil. Sedangkan, contoh chloroquine yang jamak digunakan adalah Aralane.
Efek samping dari obat golongan antimalarial sangat jarang terjadi, Ladies. Jika terjadi pun, efek sampingnya ringan, yaitu mulas dan perubahan warna kulit.
Tapi, pemakaian dalam dosis tinggi dan jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan penglihatan, karena merusak retina. Sehingga, penderita Lupus yang berada dalam pengobatan menggunakan antimalarial harus menemui ophtamologist (dokter mata) secara rutin.
Kenapa? Di situs yang sama dituliskan bahwa efek obat antimalarial tidak secepat steroid. Butuh penggunaan berbulan-bulan sebelum gejala Lupus bisa didikurangi oleh obat tersebut.
Tapi, penggunaan dosis rendah tidak beresiko kok, Ladies. Yang perlu Ladies ketahui juga bahwa penggunaan obat antimalarial pada penderita Lupus yang sedang mengandung adalah aman.
Meski obat mungkin sampai kepada bayi, tapi resiko keracunan dan rusaknya retina bayi sangat rendah. Bahkan, studi terkini menunjukkan bahwa resiko ibu mengandung mengalami gejala kulit melepuh akibat Lupus lebih penting untuk diperhatikan daripada resiko keracunan pada bayi yang dikandungnya.
Selanjutnya, kita akan membahas efek samping obat penyakit Lupus golongan modulator imunitas, Ladies. Jadi, lanjutkan membacanya, ya.
Oleh : Sahirul Taufiqurahman
(vem/ver)