Ladies, menjadi seorang yang terbaring lemah di ranjang karena serangan penyakit tentu bukanlah dambaan siapapun. Namun, bagaimana dengan penderita TBC yang juga merangkap sebagai ODHA? Sebagian mungkin berpikir bahwa harapan hidupnya tak lagi besar.
Namun Ladies, meski dengan keadaan terparah dari penyakit TBC tersebut, laman stoptb.org melalui tulisan ilmiah terbitannya terus memotivasi kita untuk memberi harapan pada orang-orang dalam posisi seperti itu karena mereka yakin bahwa harapan masih ada.
Dalam artikelnya juga disebutkan bahwa mereka percaya masih adanya peluang bagi mereka untuk kembali sehat untuk hidup lebih lama dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Namun, orang-orang disekitarnya harus memastikan bahwa penderita cukup termotivasi untuk itu.
Advertisement
Beberapa diantaranya adalah penyakit TBC sangat bisa disembuhkan. Sehingga keinginan melawan penyakit tersebut dari dalam bisa mulai tumbuh. Selain penderita harus mengetahui banyak soal penyakit ini, penderita juga harus memiliki kesadaran diri akan kebutuhan tubuhnya untuk mengambil langkah-langkah pengobatan TBC.
Disamping kesabaran penderita yang sangat dibutuhkan selama menjalani masa pengobatan dan penyembuhan, penderita juga harus benar-benar sabar dalam menjalani terapi obat selama berbulan-bulan (biasanya 6 bulan) hingga tuntas.
Bila hanya tak sampai tuntas, dikhawatirkan bakteri tersebut bermutasi bahkan menjadi kebal terhadap pengobatan yang pernah dilakukan dan memberi peluang bagi penderita untuk diserang TBC di lain waktu.
Oleh : A. Gusti Efendy
(vem/ver)