Ladies, jenis tanaman hias bernama ekor kucing ini memiliki beragam nama lokal seperti buntut kucing, ekor kera, wunga, lancuran, ikat lutung atau lofiti.
Seperti disampaikan melalui situs sigitwijai.blogspot.com, tanaman ini dapat digunakan sebagai obat alami yang dapat mengatasi vitiligo, pendarahan, disentri, dan luka bakar. Cara penggunaannya dapat digunakan sebagai obat luar maupun obat dalam.
Bagaimana caranya? Berikut dijelaskan pembuatan obat dari tanaman ekor kucing berdasarkan laman aghifaris.blogspot.com.
Advertisement
1. Mengobati vitiligo. Cuci segenggam daun segar dan kencur seukuran 1/2 ibu jari sampai bersih, lalu giling sampai halus. Balurkan pada bagian tubuh yang berbercak putih, lalu gunakan pembalut luka. Pengobatan ini dapat dilakukan setiap hari hingga bercak putih tadi hilang.
2. Mengobati luka berdarah. Untuk menutup luka, cuci segenggam daun segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan pada luka, lalu balut dengan kain perban.
Ambil bunga segar dan pinang secukupnya lalu dicuci sampai bersih kemudian kunyah. Selama dikunyah, dapat ditambah sedikit jahe, kencur, dan daun pulai yang masih muda. Sari air kunyahan tadi diminum sementara sampahnya dibuang.
3. Mengatasi penyakit kusta. Ambil daun secukupnya dan dicuci bersih lalu tambahkan kencur secukupnya, ditumbuk halus sampai jadi seperti bubur. Ramuan ini dioleskan pada bagian kulit yang terkena kusta.
4. Muntah darah. Bunga ekor kucing di kunyah dengan pinang putih, atau tambahkan sedikit jahe, kencur, daun pule yang masih muda. Bunga ekor kucing juga dapat dicampur dengan gula lalu dimakan.
5. Disentri, radang usus, dan cacingan. Cukup direbus lalu diminum layaknya ramuan herbal lainnya.
Ladies, anda dapat memperbanyak ekor kucing dengan cara stek batang. Silakan dicoba.
Oleh: Annisa
(vem/rsk)