Masakan Indonesia terkenal karena citarasanya yang pada umumnya pedas. Bahkan, beberapa orang merasa kurang lengkap jika makanannya tidak diberi sambal atau cabai. Sensasi pedas cabai memang bisa membuat ketagihan.
Hal itu disebabkan karena senyawa pembuat rasa pedas dalam cabai yang disebut capsaicin, dapat menyerang sel-sel syaraf di lidah dan mengirimkan pesan ke otak kita untuk melepaskan hormon endorphin. Nah, dari yang terasa pedas terbakar dan menyakitkan, sensasi pedas cabai berubah menjadi menyenangkan.
Tapi tidak hanya itu manfaat capsaicin dalam cabai, ladies. Senyawa ini telah lama dipakai sebagai obat diet dan obat pereda nyeri. Khasiat cabai sebagai pereda nyeri memang agak ironis ya. Senyawa capsaicin yang awalnya melukai sel-sel syaraf, ternyata mampu meredakan rasa terbakar saat anda merasakan nyeri pada syaraf.
Advertisement
Di pasaran ekstrak capsaicin dari cabai dapat anda jumpai dalam bentuk krim. Krim ini sangat berguna untuk meredakan nyeri pada orang-orang yang terkena diabetes type 2. Dengan mengoleskan krim capsaicin, rasa nyeri pada syaraf akan berkurang karena capsaicin dapat mengirimkan sinyal balik ke system syaraf untuk menghilangkan stimulus rasa sakit.
Tidak hanya itu, krim capsaicin ternyata juga efektif meredakan nyeri pada penderita osteoarthritis dan psoriasis. Bahkan, anda pun dapat mengoleskan krim ini di kening untuk meredakan sakit kepala. Wah, hebat juga ya? Meskipun demikian, jangan sekali-sekali mengoleskan cabai segar ke kulit anda ya, bukannya sembuh, bisa-bisa anda malah menambah penderitaan karena kulit terasa terbakar.
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)