Jahe merah dalam bahasa latin disebut juga Zingiber officinale Roxb. Rubra var. merupakan tumbuhan menahun, yang tumbuh tegak hingga mencapai ketinggian empat puluh atau lima puluh cm dari atas tanah. Seperti wortel, jahe membentuk rimpang di dalam tanah dengan akar serabut, warnanya cenderung lebih kehijauan. Daun tanaman jahe ini tunggal dengan ujung lancip dan tepian yang tidak bergelombang, warnanya hijau tua.
Orang seringkali bingung membedakan jahe merah dengan jahe putih atau jahe gajah dan jahe kuning. Karena masih satu rumpun tanaman, ketiga jenis jahe ini pun memiliki nama latin yang hampir mirip. Bahkan, kandungan bahan di dalamnya pun serupa. Yang membedakan hanyalah konsentrasi bahan penyusunnya yang berbeda satu sama lain.
Jika anda bingung membedakan, mungkin panduan sederhana dari floraforhealth.weebly.com berikut ini mungkin dapat membantu:
1. Jahe putih atau jahe gajah
Sesuai dengan namanya, bentuk jahe gajah ini besar-besar. Aroma dan rasanya tidak terlalu kuat. Jika diiris, potongan rimpangnya berwarnya kuning hingga putih.
2. Jahe kuning
Jahe kuning biasanya dimanfaatkan dalam masakan-masakan tradisional. Rasa dan aromanya sangat tajam, Jika diiris, potongan rimpangnya berwarna kekuningan.
3. Jahe merah
Jahe merah adalah jenis jahe yang mengandung kadar minyak esensial paling tinggi. Aroma dan rasanya paling kuat di antara jenis jahe yang lain sehingga sangat sesuai untuk dimanfaatkan dalam obat-obatan atau kandungan obat herbal. Ukuran jahe merah paling kecil dibanding jenis-jenis lainnya dan apabila diiris, rimpangnya berwarna merah.
Advertisement
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)