Selain rasa dan aromanya yang enak dan mampu menghangatkan tubuh, jahe memang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan kita. Tapi tahukah Anda, mengkonsumsi jahe ternyata tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan diabetes atau darah tinggi.
Ladies, situs kesehatan WebMD.com menulis sebuah artikel yang mengupas penggunaan jahe sebagai salah satu obat alternatif. Tertulis pula resiko yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan jahe apabila dikonsumsi secara bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
Yang menjadi masalah dengan penggunaan jahe pada pasien yang menjalani pengobatan diabetes atau darah tinggi adalah karena fungsi obat-obatan yang mereka minum ternyata serupa dengan fungsi jahe. Akibatnya, kerja obat bertambah kuat di dalam tubuh dan beresiko menimbulkan efek samping.
Advertisement
Obat-obatan anti-diabetes seperti glimepiride, glyburide, insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone, chlorpropamide, glipizide, tolbutamide, dan lain-lain, memiliki fungsi utama untuk menurunkan kadar gula darah. Manfaat obat-obat ini sama seperti salah satu manfaat jahe sehingga kekuatan obatnya yang berlipat dapat membuat kadar gula darah Anda turun terlalu rendah.
Demikian pula halnya jika Anda mengkonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah atau obat jantung bersamaan dengan jahe. Interaksi obat-obatan ini dengan jahe akan membuat tekanan darah Anda turun drastis dan detak jantung Anda beresiko untuk menjadi tidak berirama. Obat-obatan tersebut antara lain nifedipine, verapamil, diltiazem, isradipine, felodipine, dan amlodipine.
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)