Katanya alkohol itu buruk bagi kulit. Tapi kok masih ada yang produk perawatan kecantikan yang menggunakan alkohol sebagai salah satu bahannya? Para produsen tersebut tentu punya alasan mengapa pemakaian alkohol masih dilakukan dalam produk mereka.
Dalam produk kecantikan alkohol yang boleh digunakan adalah alkohol yang berasal dari ektrak tumbuhan. Kalaupun ada jenis lain penggunannya pun diawasi dengan sangat ketat. Secara umum alkohol dapat membantu penyerapan bahan lain di dalam produk seperti retinoal dan vitamin C.
Alkohol alami dinilai paling tepat untuk digunakan dalam produk kecantikan karena termasuk jenis yang ramah pada kulit. Penggunaan alkohol alami ini cocok untuk produk yang tetap menempel pada kulit yaitu krim wajah dan tubuh misalnya sangatlah baik.
Advertisement
Lebih jauh lagi Dr. Lauma Valeine seperti dilansir laman madaracosmetics.com mengatakan bahwa alkohol sangat bermanfaat untuk kulit kombinasi dan berminyak karena membantu mendisinfeksi dan membersihkan kulit, membunuh bakteri yang merugikan serta mengatur fungsi kelenjar sebaceous.
Di sisi lain sebuah studi di tahun 2003 oleh Journal of Hospital Infection yang dilansir kembali laman paulaschoice.com menunjukkan bahwa: Pemakaian produk yang mengandung alkohol dalam proses pembersihan kulit membuat kulit tidak mampu lagi menampung air dan cairan pembersih lain dari penetrasi. Pelindung kulit pun terkikis dan kulit tidak mempunyai penghalang lagi terhadap serangan dari luar.
Sedangkan pemakaian alkohol sebagai cairan pembersih luka yang baik juga tidak sepenuhnya benar. Penggunaan alkohol tertutama pada luka yang terbuka justru akan memperparah luka dan memperlambat proses penyembuhan. Untuk itu bila Anda terluka gunakan saja air garam, air steril, atau yodium (obat merah).
Nah, jadi efek alkohol pada kulit sebenarnya ada baik buruknya. Akan lebih baik kalau menggunakan produk dengan bahan yang terbukti aman. Kalaupun tidak bisa menghindari alkohol, ya pilih produk dengan kandungan alkohol alami atau fatty alcohols.
Oleh: Hening
(vem/rsk)