Sukses

Beauty

Saya Penderita Lupus dan Saya Hamil

Bukankah kalimat itu terdengar sangat kuat dan memotivasi, Ladies? Ya, sebagian besar perempuan akan merasa minder untuk hamil bila mereka didiagnosa menderita suatu macam penyakit. Walaupun lupus merupakan sebuah penyakit autoimun, Anda masih bisa hamil dan bayi Anda akan tetap selamat.

Menurut womenshealth.gov, kehamilan tidak akan membawa dampak negatif bagi Anda dan bayi Anda, selama penyakit lupus Anda terkontrol. Kontrol penyakit lupus ini sebaiknya dilakukan selama 6 bulan sebelum program momongan dilaksanakan, karena lupus bisa mengakibatkan keguguran, bayi meninggal dalam kandungan, dan beberapa komplikasi lain.

Anda mungkin akan mengalami sedikit keluhan Ladies, seperti munculnya bercak-bercak kemerahan pad akulit Anda ketika Anda hamil. Tetapi, bercak itu bisa disembuhkan dan hanya membutuhkan perawatan ringan.

Selain bercak merah, Anda mungkin akan menderita pre-eclampsia. Itu adalah sebuah kondisi serius yang membutuhkan perawatan darurat. Ketika kehamilan berumur lebih dari 20 minggu, tekanan darah tinggi sang ibu anak naik yang bsa menyebabkan gagal ginjal dan organ vital lainnya. Setidaknya, 2 dari 10 wanita yang menderita lupus mengalami pre-eclampsia.

Kemudian, Anda disarankan untuk melakukan kontrol secara teratur, terutama untuk mengatur tekanan darah tinggi dan diabetes, serta memantau kesehatan ginjal untuk mencegah gagal ginjal. Selain melakukan kontrol secara regular, mengkonsumsi makanan bernutrisi dan menghindari junk food juga akan sangat membantu kehamilan Anda.

Walaupun kehamilan Anda normal, tetapi Anda akan masuk dalam kehamilan beresiko tinggi, karena lupus bisa saja menyebabkan komplikasi. Oleh sebab itu, disiplin dalam melakukan kontrol akan sangat membantu Anda untuk mendapatkan momongan.

Oleh: Nastiti Primadyastuti

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading