Lupus merupakan sebuah penyakit autoimun yang tidak banyak dikenal di Indonesia. Padahal, para wanita yang memiliki kulit dengan pigmen tinggi (seperti perempuan Latin, Asia, Hispanik, dan Afrika) memiliki resiko yang lebih tinggi.
Menurut womenshealth.gov, setidaknya ada beberapa gejala yang membuat Anda didiagnosa menderita lupus. Walaupun tidak ada satupun tes yang memastikan Anda menderita lupus, tetapi gejala berikut ini menjelaskan penyakit Anda.
1. Dengan melihat riwayat medik Anda mengenai perubahan fungsi fisik pada tubuh Anda seperti pada bagian sendi, kulit, dan lainnya.
Advertisement
2. Dengan mengetahui riwayat medik keluarga Anda tentang penyakit lupus, atau penyakit autoimun.
3. Dengan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik untuk mencari bercak merah pada kulit atau tanda-tanda lain yang menunjukkan penyakit lupus. Tanda-tanda lupus mencangkup: bercak merah, sakit pada bagian sendi, demam tanpa sebab, merasa kelelahan, susah konsentrasi, sakit pada bagian dada, sensitif terhadap sinar matahari, rambut rontok, jemari berwrna keunguan, serta nyeri pada bagian mulut dan hidung.
4. Dengan melakukan tes darah dan tes urin. Kedua tes itu akan menunjukkan apakah urin dan darah Anda memiliki ANA atau antinuclear antibody. Seseorang dengan lupus memiliki ANA positif. Tetapi, memiliki ANA positif bukan berarti menderita lupus.
5. Dengan melakukan biopsy kulit dan ginjal. Biopsy dilakukan dengan menjalankan operasi kecil untuk mengambil sampel jaringan. Sampel jaringan itu kemudian aakn diperiksa melalui mikroskop untuk mencari tanda penyakit autoimun.
Nastiti Primadyastuti
(vem/ova)