Ladies, perkembangan ilmu tentang kanker saat ini sudah berkembang pesat. Berbagai macam treatment mulai dari pencegahan hingga pengobatan sudah banyak ditemukan, baik yang modern ,tradisional, atau alternatif.
Nah, tapi semua yang ada saat ini tidak akan terlepas dari temuan di masa lalu kan, Ladies? Ada sejarah yang melatarbelakangi penggalian ilmu seputar kanker yang diperkirakan sudah ada 2400an tahun yang lalu loh, khususnya kanker kulit.
Berita ini dilansir oleh skin-cancer-experiences.com yang menceritakan tentang sejarah kanker kulit bahwa berdasarkan hasil otopsi pada mumi di Peru yang berusia 2400, diduga si mumi dahulunya pernah mengidap kanker kulit. Tapi, tidak diketahui apa penyebabnya, hanya saja ahli medis menyimpulkan demikian dan sepakat untuk menganggapnya sebagai awal mula kanker kulit.
Advertisement
Untuk sejarah medisnya, sebenarnya pada tahun 1787, seorang ahli bedah dan anatomi dari Skotlandia bernama John Hunter tercatat sebagai orang pertama yang mengoperasi luka pada kulit yang diduga sebagai kanker kulit. Namun, karena baru pertama kali menghadapi penyakit semacam itu, Hunter hanya mengira luka itu seperti jamur yang menyebar tak terkontrol pada kulit.
Nah, barulah beberapa saat setelah itu, yakni pada tahun 1804, seorang ahli fisika dari Perancis, Rene Laennec, mengenalkan melanoma pada mahasiswanya sebagai penyakit, dan temuannya baru dipublikasikan pada 1806.
Sayangnya, sejak tahun 1840 seorang dokter bernama Samuel Cooper bahwa pada stadium lanjut melanoma tidak dapat disembuhkan hingga saat ini, perkembangan pada dunia medis tentang penyembuhan melanoma tidak banyak berkembang. Namun, upaya pencegahan termasuk segera menghubungi dokter saat menemukan tanda-tandanya, akan mengurangi resiko kanker kulit akut.
Oleh: Kamilah
(vem/rsk)