Kanker telah lama dikenal sebagai salah satu penyakit pembunuh yang memakan banyak jiwa setiap tahunnya di berbagai Negara di dunia. Oleh karena hal itu, penelitian yang bertujuan mengungkap lebih jauh segala sesuatu mengenai kanker seviks sudah banyak dilakukan. Namun karena terlalu luas dan banyaknya informasi yang beredar, kadang beberapa diantaranya malah mengandung informasi yang salah.
Berikut ini adalah beberapa mitos menyangkut kanker serviks yang banyak diketahui oleh masyarakan luas namun sebenarnya menyampaikan informasi yang salah. Mitos-mitos ini adalah beberapa yang telah dirangkum dan dilansir oleh situs screeningforlife.ca.
Mitor pertama: Kanker serviks tidak bisa dicegah
Advertisement
Fakta: Jika Anda selama ini menganggap kanker serviks adalah penyakit yang tidak bisa dicegah, maka Anda salah total. Tes Pap smear adalah salah satu cara mengetahui adanya perubahan di bagian serviks. Dengan mulai melakukan Pap smear rutin mulai dari usia 21 Anda dapat mendeteksi setiap perubahan yang terjadi sehingga dapat lebih waspada.
Mitos kedua: seorang wanita yang telah mendapat vaksin HPV (vaksin anti kanker serviks) tidak perlu melakukan Pap smear
Fakta: Jika Anda sudah merasa terlindungi dari kanker serviks karena sudah melakukan vaksin HPV, maka Anda juga salah. Vaksin HPV tidak serta merta memberantas seluruh bakteri penyebab kanker serviks, oleh karena itu Anda tetap perlu melakukan Pap smear.
Mitos ketiga: Penggunaan kondom dapat mencegah penularan kanker serviks
Fakta: Meskipun menggunakan kondom sebagai proteksi saat melakukan hubungan seksual dipercaya dapat menghambat penularan beberapa penyakit kelamin, kondom tidak terlalu efektif bagi bakteri HPV.
Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Ladies ya.
Oleh: Marintan Widi Lestari
(vem/rsk)