Vitamin D yang dapat diproduksi tubuh melalui paparan sinar matahari serta pengonsumsian vitamin, saat ini merupakan bahan utama dalam pembuatan suplemen penurun berat badan. Setelah sebuah studi medis menemukan bahwa vitamin D dapat mempercepat pembakaran lemak menjadi energi.
Dilansir dari vitamindweightloss.net, Keri Peterson menjelaskan manfaat vitamin D dalam program kesehatan TV, Dr. Oz. Pada episode “Vitamin D for Weight Loss”, Keri Peterson memaparkan bahwa 70% dari populasi kekurangan vitamin D, dan hampir tiga per empat dari mereka mengalami obesitas.
Ketika tubuh Anda kekurangan vitamin D, tubuh akan memproduksi synthase, enzim yang merubah kalori menjadi lemak, hingga 500% sehingga memungkinkan terjadinya obesitas. Mengonsumsi suplemen vitamin D bersamaan dengan paparan sinar matahari, kalsium, dan diet rendah kalori dapat membantu tubuh menyeimbangkan kadar gula dalam darah, memperbaiki pencernaan, dan menurunkan berat badan. Seperti yang Dr. Shalamar Sibley kemukakan dalam penelitiannya bersama Universitas Minessota, “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa penambahan vitamin D dalam diet rendah kalori dapat membantu menurunkan berat badan lebih baik,” paparnya.
Advertisement
Asupan vitamin D untuk tubuh yang direkomendasikan adalah 400 hingga 600 IU setiap harinya. Namun riset terbaru menganjurkan dosis yang lebih tinggi agar lebih terlihat hasilnya, yaitu sekitar 4000 sampai 10.000 IU vitamin D setiap hari.
Dari hasil-hasil penelitian yang positif, tidak diragukan lagi bahwa vitamin D dapat membantu penurunan berat badan serta meningkatkan kesehatan tubuh.
Oleh: Muhammad Faris
(vem/rsk)