Salah satu penyebab tingginya frekuensi serangan asma adalah alergi. Hal ini cukup beralasan karena para penderita asma kerap melakukan kontak dengan allergen (pemicu alergi), misalnya debu, asap kendaraan bermotor, jamur, dan serbuk sari bunga yang beterbangan.
Untuk mengatasi serangan asma yang disebabkan oleh allergen, penderita asma harus sebisa mungkin menghindari kontak dengan allergen. Selain itu, mengkonsumsi obat-obatan yang berguna untuk mengurangi alergi juga perlu dilakukan untuk mengurangi frekuensi serangan asma karena allergen.
Seperti yang dikutip dari mayoclinic.com, terdapat beberapa obat-obatan khusus yang bermanfaat untuk mengurangi serangan asma karena alergi.
Advertisement
Jenis obat yang pertama adalah Omalizumab (Xolair). Obat ini diberikan dalam bentuk suntikan yang disuntikkan setiap dua sampai empat bulan sekali. Omalizumab berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang alergi.
Suntikan anti alergi atau immunotherapy juga dipercaya dapat mengatasi serangan penyakit asma yang disebabkan oleh alergi. Suntikan ini biasanya diberikan satu kali perminggu selama beberapa bulan; lalu kemudian satu kali perbulan selama tiga sampai lima tahun. Namun melakukan suntikan anti alergi dalam jangka waktu yang cukup panjang dapat melemahkan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap allergen tertentu.
Antihistamine dan decongestan serta corticosteroid dan cromolyn yang digunakan secara spray juga menjadi pilihan untuk mengurangi resiko serangan asma karena alergi.
Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras
(vem/tyn)