Menghadapi Gejala Menopause pada Wanita dengan Kanker Payudara

Pada titik tertentu selama masa hidupnya, hormon yang dihasilkan oleh seorang wanita dapat menurun dengan sangat drastis, jauh dibawah jumlah hormon yang diperlukan bagi seorang wanita untuk mengalami menstruasi. Beberapa wanita menyambut masa di mana berhentinya menstruasi setiap bulannya dan perlu lagi megalami ketidaknyamanan karena menstruasi. Akan tetapi, tidak semua wanita menyambut masa itu.

Beberapa wanita merasa bahwa menopause dapat mempengaruhi kehidupan sex mereka dan memicu emosi yang sangat tidak stabil. Bagi mereka, menopause juga berarti mengarahkan mereka pada masalah jantung dan mulai mengeroposnya tulang.

Menopause yang terjadi tiba-tiba yang disebabkan oleh pengobatan kanker payudara dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan perasaan yang sangat menyebalkan terhadap efek sampingnya; karena mungkin Anda memasuki menopause lebih awal. Dampak dari menopause tersebut dapat meliputi kemampuan Anda untuk memiliki momongan, baik untuk sementara atau sellamanya. Segala bentuk efek samping dari menopause yang disebabkan oleh pengobatan kanker payudara dapat membuat sangat stress dan marah.

Breastcancer.org melaporkan bahwa terdapat beberapa jenis menopause yang perlu Anda ketahui  jika Anda telah didagnosa memiliki kanker payudara guna lebih memahami jenis menopause apa yang akan Anda alami. Pertama, menopause alami yang merupakan bagian normal dari proses penuaan. Kedua, menopause karena obat atau operasi yang merupakan hasil dari kemoterapi atau pengangkatan indung telur. Jenis terakhir dikenal dengan nama cold turkey yang mana menopause disebabkan oleh penambahan hormone replacement therapy setelah Anda didiagnosa memiliki kanker payudara.

Kabar baiknya adalah ada cara untuk menghadapi gejala menopause dan hidup dengan nyaman, yakni pola hidup sehat yang dapat Anda jalani termasuk pola makan, olah raga, dan perilaku yang baik.

Penulis: Ratih Kristianasari