Ada banyak tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui asma yang menyerang. Kalau sudah ditelisik dari segi fisik berupa mengetahui tingkat pernapasan yang sanggup Anda lakuakn, ada lagi cara dengan menggunakan sistem spirotery.
Sistem pengetesan diri dengan mengggunakan sistem ini ditujuakan untuk menemukan bahwa paru-paru Anda bisa berfungsi dengan normal. Ataukah mungkin ada sesuatu yang terjadi dan membuat par-paru Anda kurang bisa begitu normal bekerja.
Nah. untuk cara spirometry ini, diterangkan oleh nhlbi.nih.gov, dilakukan dengan cara mengetahui seberapa banyak udara yang bisa Anda hirup ketika bernafas. Sekalian seberapa udara yang bisa Anda keluarkan setelah menghirup udara secara maksimal.
Advertisement
Tes ini juga dimungkinkan untuk mengetahui seberapa kuat udara bisa Anda hembuskan. Terkadang satu kali atau pun dua kali tes belum tentu maksimal Karena sifat asma terkadang sedikit tersembunyi. Berarti memang diperlukan tes-tes lanjutan yang memang sekiranya sangat diperlukan untuk menekan dampak dari asma ini.
Biasanya dokter akan tetap memberikan obat untuk Anda meskipun dari hasil tes, ternyata Anda cukup sehat atau berangsur-angsur membaik. Jelas dokter tidak akan mengambil resiko dengan membiarkan kemungkinan lain yang membahayakan Anda.
Kalau begitu, cara diagnosa seperti ini pun harus selalu dilakukan oleh seorang ahli medis untuk mengetahui seberapa parah asma anda sekaligus tindakan yang perlu dilakukan.
Oleh: Nurrohman Sidiq
(vem/ova)