Sukses

Beauty

Mengenali Gejala Asma yang Terjadi Saat Anak Sedang Tidur

Asma adalah penyakit paling umum yang menyerang anak-anak, menurut livestrong.com. Penyakit yang menyebabkan peradangan saluran pernafasan ini dapat menyerang kapan saja—tergantung pada ekspos alergen yang bisa terjadi setiap saat—termasuk saat tidur. Bahkan pada malam hari, saluran nafas lebih sensitif dan gejala asma lebih memburuk.

Dr. Darrell Ginsberg di Mc Gill Journal of Medicine edisi Januari 2009 mengemukakan bahwa gejala asma seperti sesak nafas, batu-batuk, dan masalah pernafasan lainnya akan semakin memburuk jika terjadi saat tidur di malam hari. Hal ini juga didukung oleh American College of Allergy, Asthma and Immunology yang mengatakan situasi di amlam hari membuat batuk semakin buruk.

Sekitar pukul 4 pagi, saluran nafas akan semakin sensitif dan mengalami peradangan. Berada di posisi berbaring saat tidur juga akan memperburuk kerja paru-paru sehingga akan kesulitan menampung okiseg, dan anak-anak tidak akan kuat untuk terlalu lama bertahan pada kondisi ini. Dalam kondisi tidak sadar, anak-anak juga akan kesulitan untuk secara otomatis menghirup oksigen semaksimal mungkin.

Asma yang kambuh saat anak tertidur pasti akan berdampak terhadap kualitas tidur anak yang buruk, tambah Dr. Ginsberg. Anak tidak tidur nyenyak yang berakibat seringnya dia bangun di malam hari. Bunyi mengi pada nafas membuat anak susah untuk kembali tidur dengan nyenyak. Sehingga anak akan mengantuk pada siang hari. Anak yang sering terbangun juga tentu akan mengganggu pola tidur orang tuanya sehingga orang tua akan lebih moody dan lemah karena kurang istirahat.

Asma yang terjadi pada malam hari dan kesulitan tidur akan berpengaruh pada hal yang lainnya. Masalah emosional, kurangnya kapasitas belajar, hingga performa yang buruk di sekolah.

Oleh: Zurriat Nyndia

(vem/ova)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading