Penyakit asma merupakan masalah yang muncul pada sistem pernapasan, di mana terjadi penyumbatan atau penyempitan saluran pernapasan sehingga membuat Anda sulit memasukkan oksigen ke dalam paru-paru. Ada beberapa terapi yang diberikan bagi Anda dengan penyakit kronis ini, salah satunya adalah latihan pernapasan.
Faktanya, seperti dilansir oleh well.blogs.nytimes.com, latihan pernapasan merupakan salah satu terapi yang paling sering diberikan kepada pasien asma. Pertanyaannya adalah, apakah terapi ini benar-benar mujarab untuk membantu mengontrol gejala asma?
Jika disodori oleh pertanyaan tersebut, para peneliti masih belum bisa memberikan jawaban yang pasti sampai detik ini. Mereka cenderung menjawab hasil dari sitem latihan tersebut bergantung pada mekanismenya.
Advertisement
Beberapa latihan pernapan menunjukkan hasil yang positif dan cukup efektif dalam membantu mengontrol asma. Sedangkan pada kasus lainnya, bisa jadi latihan pernapasan tersebut tidak memberikan hasil yang optimal.
Para peneliti telah berusaha mengamati dan menganalisis data dari 22 jenis latihan pernapasan. Yang paling sering disuguhkan untuk pasien asma adalah teknik untuk mengurangi hyperventilation. Pada salah satu teknik tersebut, metode Buteyko, pasien asma dianjurkan untuk bernapas pendek-pendek secara perlahan-lahan melalui hidung ketika mereka kesulitan bernapas.
Cara lainnya adalah dengan melakukan latihan yoga untuk memperkuat otot pernapasan. Dari beberapa analisis tersebut ditemukan bahwa ternyata latihan untuk mengurangi hyperventilation dapat mengurangi gejala asma. Hal ini ditengarai dengan berkurangnya intensitas menggunakan inhaler pada para peserta latihan pernapasan.
Oleh: Wahyu Wienanda
(vem/ova)