Bagaimana dengan penderita asma yang ingin berpuasa, terutama untuk menjalankan ibadah? Menurut asthma.org.uk, beberapa masalah timbul pada penderita asma yang berpuasa. Salah satu faktornya antara lain karena mengonsumsi obat secara tidak teratur karena menyesuaikan jadwal puasa dan tidak melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Bagi umat Islam yang menunaikan puasa Ramadhan, tercatat bahwa penderita asma di daerah Asia Selatan mempunyai 3 kali lebih besar statistik untuk mendapat perawatan darurat daripada orang Barat, meskipun jumlah penderita asma di Barat lebih besar daripada di Asia.
Jika pada musim tertentu jarak antara sahur dan berbuka sangat panjang (di negara 4 musim) dan menyulitkan untuk berpuasa, maka seorang Muslim diperbolehkan tidak berpuasa, menurut Ramadan Health Guide by Communities in Action. Meski begitu masih banyak juga yang tetap menjalankan kewajiban berpuasa.
Advertisement
Saat Anda memutuskan untuk berpuasa, konsultasikan keadaan Anda kepada dokter dan tanyakan alternatif obat yang dapat Anda gunakan yang sekiranya tidak akan mengganggu pola berpuasa Anda. Karena Anda tidak boleh minum, kurangi kegiatan fisik yang akan memicu Anda untuk kekurangan cairan yang bisa memperparah asma. Meskipun Anda juga tidak menggunakan inhaler, bawalah untuk jaga-jaga.
Muhammed Zubair Butt, seorang cendekiawan muslim dari Muslim Council of Britain menyebutkan jika menggunakan inhaler dan nebulizer akan membatakan puasa Anda karena obat itu akan mengalir melalui tenggorokan dan kemungkinan masuk ke pencernaan.
Jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk puasa menurut dokter, lebih baik Anda berpuasa di waktu lainnya atau menggantinya sesuai hukum Islam.
Oleh: Zurrait Nyndia
(vem/rsk)