Meskipun masih banyak penelitian yang dilakukan pada topik ini, sebuah penelitian besar di Italia yang dilansir suite101.com menemukan bahwa orang yang terbiasa minum kopi memiliki resiko lebih kecil terserang penyakit asma daripada mereka yang tidak minum.
Susunan kimia pada kafein menyerupai dengan susunan kimia pada zat yang dinamakan theophylline. Theophylline secara luas dikenal sebagai obat yang dapat meredakan penyakit asma. Obat ini bekerja dengan menimbulkan efek relax pada sel – sel di saluran pernapasan. Oleh karena itu, kopi dianggap mampu bekerja seperti theophylline dalam mengurangi gejala mengi dan sesak nafas pada penderita penyakit asma.
Beberapa penelitian menunjukkan kadar kafein rendah dalam tubuh setara dengan 3 gelas kopi dapat meningkatkan kerja paru – paru penderita penyakit asma secara efektif selama hingga 4 jam. Bahkan sebuah penelitian pada tahun 2010 menyatakan kafein dapat bekerja seperti albuterol, obat penyakit asma yang diakibatkan olahraga.
Advertisement
Meskipun sudah dilakukan beberapa kali penelitian tentang pengaruh kopi pada penyakit asma, para peneliti menganggap penelitian – penelitian yang telah dilakukan sejauh ini masih belum cukup. Dibutuhkan penelitian lanjutan dengan responden yang lebih besar untuk mengetahui apakah kafein memiliki efek samping apabila digunakan sebagai pengobatan untuk penyakit asma.
Semoga bermanfaat.
Oleh: Marintan Widi Lestari
(vem/rsk)