Seperti pada penyakit lainnya, banyak mitos yang berkembang di masyarakat. Namun, apakah mitos-mitos tersebut dapat dipercaya? Mitos-mitos memang seringkali tidak ada hubungannya sama sekali dengan penyakit asma, dan beberapa sangatlah tidak benar.
Jika anda menderita asma atau memiliki anggota keluarga yang menderita asma, jangan mudah mempercayai mitos yang berkembang di masyarakat. Karena kebanyakan mitos dapat menyesatkan anda dari fakta-fakta sebenarnya mengenai asma. Aanma.org melansir bahwa ada tiga mitos mengenai asma yang dapat menyesatkan kita seperti berikut ini:
Asma hanya terjadi pada masa kanak-kanak
Asma dapat diderita oleh orang dengan usia berapapun. Besar kemungkinan asma diderita oleh pasien yang sudah lanjut usia.
Advertisement
Asma hilang seiring pertumbuhan
Memang fakta menunjukan banyak anak-anak dengan usia dibawah 18 tahun yang terjangkit asma. Mitos mengatakan bahwa seiring si anak bertambah besar, asma yang ia derita akan berangsur menghilang. Faktanya, asma memang dapat dikendalikan sehingga penderita dapat tidak mengalami gejala asma untuk waktu yang lama. Namun, sekali anda didiagnosa menderita asma, anda akan terus mempunyai asma. Asma tidak bisa diobati, anda hanya bisa mengendalikannya.
Asma hanya ada di dalam pikiran saja
Asma adalah penyakit yang menyerang paru-paru. Gejala-gejala asma bisa saja menjadi lebih buruk jika emosi seperti menangis, tertawa, atau marah dialami penderita karena hal-hal ini dapat memicu si penderita untuk bernafas lebih kuat. Emosi-emosi ini dan stres berkepanjangan bisa melepaskan bahan kimia dan sel-sel yang ada dalam tubuh yang dapat mengiritasi saluran udara yang bisa memicu gejala asma.
oleh: Desti Ayu Ruhiyati
(vem/tyn)